Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orientalisme dan Kuasa Kolonial: Membaca Pemikiran Edward Said

26 Januari 2023   11:50 Diperbarui: 29 Januari 2023   08:05 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gate of the Great Mosque, Damascus (Gustav Bauernfeind). Sumber: Wikimedia Commons 

Dalam film-film James Bond, misalnya, kita bisa menemukan bagaimana tokoh antagonis yang berasal dari wilayah berideologi komunis digambarkan sebagai kekuatan setan. Hal yang sama kita temukan dalam banyak pemberitaan terorisme yang dimobilisasi dan diidentikkan dengan orang-orang Timur Tengah beragama Islam yang ingin menghancurkan kekuatan Barat. 

Karya-karya sastra kontemporer juga belum bisa lepas sepenuhnya dari pengaruh medan wacana Oriental yang diwariskan secara turun-temurun dalam banyak literatur dan produk kultural lainnya. 

Dengan demikian, banyak produk budaya juga memiliki kepentingan kuasa yang bisa diungkap dengan cara baca kritis, bukan sekedar deskritif yang menempatkan karya kultural, seperti sastra, iklan, berita wisata, film, tayangan televisi, dan yang lain sebagai murni informasi dan hiburan. 

Untuk itulah kita perlu memosisikan diri kita sebagai subjek yang tidak silau oleh keindahan bahasa dan tampilan visual sebuah karya. Alih-alih siap untuk memiliki posisi kritis terhadap apa-apa yang tampak tidak berkepentingan, karena sejatinya kita akan berjumpa dengan banyak kepentingan.  

Rujukan

Said, Edward W. 1979. Orientalism. New York: Vintage Books

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun