Bahkan, rezim Abdullah Azwar Anas (AAA) hingga rezim saat ini membuat program wisata dengan label Banyuwangi Festival, di mana pelaksanaan ritual menjadi agendanya.Â
Di tengah-tengah kehadiran negara dan sponsor, ritual memang bukan lagi semata-mata menjadi upaya untuk memperkuat identitas yang mengikat dan menggerakkan semua anggota komunitas Using, tetapi juga menjadi ajang perayaan, inkorporasi, dan komodifikasi dengan alasan menggerakkan ekonomi rakyat.Â
BacaanÂ
Basri, Hasan. 2012. "Adat Endog-endogan". Dalam Lembar Kebudayaan, No. 22: 23-28.
Kholil, Ahmad. 2010. "Seblang dan Kenduri Masyarakat Olehsari: Relasi Ideal antara Islam dan Budaya Jawa di Banyuwangi". Makalah disampaikan dalam Annual Conference on Islamic Studies ke-10, Banjarmasin, 1-4 November.
Subaharianto, Andang & Ikwan Setiawan. 2012. "Menjadi Sang Hibrid: Hibriditas Budaya dalam Masyarakat Lokal, Studi Kasus di Masyarakat Using dan Tengger." Laporan Penelitian. Jember: Fakultas Sastra Universitas Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H