Dalam komunikasi sehari-hari, warga Jambuan menggunakan bahasa Madura. Mereka juga masih menjalankan tradisi leluhur seperti ritual berbasis ajaran agama seperti tahlilan dan rokat/rokatan (ruwatan dalam tradisi Jawa). Selain itu, model pemukiman warga juga berada di beberapa kawasan bukit seperti yang terdapat di Pulau Madura.Â
Kedua, di Jambuan masih terdapat banyak rumpun bambu dan lahan pertanian yang sangat subur, tetapi sudah banyak lahan di sekitarnya yang dibeli oleh pengembang perumahan dan individu untuk kepentingan pribadi mereka. Rumpun bambu menjamin ketersediaan banyak sumber air di Jambuan. Lahan subur menjadi kekuatan pangan bagi warga.Â
Ekspansi para pengembang dan individu untuk menguasai lahan pertanian dan rumpun bambu, masyarakat Jambuan akan kehilangan akses ekonomi mereka dan bisa berdampak kepada kehidupan sosial dan budaya. Ruang-ruang bermain anak-anak, misalnya, perlahan-lahan akan hilang. Budaya agraris akan hilang ketika mereka sudah tidak lagi menggarap sawah.Â
Selain itu, hilanganya rumpun bambu juga akan mempercepat hilangnya sumber air yang biasa digunakan sehari-hari oleh warga masyarakat untuk mandi dan mencuci. Akar bambu dan pohon endemik lain merupakan penahan air yang cukup bagus, sehingga sumber air di kawasan ini mengalir sepanjang tahun.Â
Ketiga, di Jambuan masih terdapat beberapa kesenian dan permainan rakyat yang tumbuh dari tradisi agraris, seperti "glundengan" (alat musik menyerupai gamelan yang terbuat dari kayu bayur atau kayu nangka), gobak sodor, dan tota'an dara (balapan merpati). Selian itu, beberapa seniman lengger senior pernah tinggal di Jambuan sebelum mereka meninggal. Artinya, secara kultural, Lingkungan Jambuan memiliki keunikan tersendiri sehingga bisa terus dikembangkan.Â
GOBAK SODOR, MENANAMKAN NILAI-NILAI UNGGUL
Adalah sebuah kesengajan untuk menggelar lomba gobak sodor di tempat yang berdekatan dengan rumpun bambu. Selain untuk mendapatkan hawa sejuk dan segar karena oksigen yang melimpah, mendekatkan para peserta lomba dengan rumpun bambu diharapkan semakin memperkuat ikatan mereka dengan bambu yang berkontribusi penting bagi kehidupan masyarakat.Â