Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pulau Ular dan Propaganda: Berita Palsu Tewasnya Tentara Ukraina

11 Maret 2022   09:46 Diperbarui: 13 Maret 2022   00:31 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CNN menyampaikan secara langsung pernyataan Zelensky bahwa semua tentara tewas setelah dibombardir kapal perang Rusia. "Semua penjaga perbatasan tewas dengan heroik tetapi tidak menyerah. Mereka akan dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta"  (CNN).  

Pernyataan heroik ini menandakan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan para tentara sekaligus mengabarkan kepada dunia bahwa Ukraina tidak akan mudah menyerah. Lebih dari itu, dengan mengutip secara langsung pernyataan Zelensky, media Barat menegaskan bahwa informasi tewasnya ketiga belas tentara memang benar adanya.

Media Barat memberikan panggung kepada Zelensky seluas-luasnya untuk menyampaikan kabar kepada dunia sehingga bisa memperbesar simpati warga dunia yang selama ini masih terpecah antara berpihak kepada Rusia atau Ukraina.

Mobilisasi besar-besaran tewasnya tentara di Pulau Ular dan pernyataan heroik Zelensky merupakan produksi wacana yang cerdas di era media online dan media sosial. Pemerintah Ukraina menyadari bahwa untuk memenangkan perang melawan Rusia bukanlah persoalan mudah. Apalagi NATO juga masih ragu-ragu mengirimkan pasukannya.

Dengan memaksimalkan panggung media online dan media sosial, pemerintah Ukraina mengirimkan wacana ke warga negaranya, warga Rusia, dan publik global bahwa mereka masih mampu terus berjuang melawan pasukan Rusia.

Kegigihan dalam berjuang di tengah-tengah kehancuran yang dialami masyarakat sipil dan fasilitas pemerintah diharapkan mengundang simpati global dan tindakan nyata dari negara-negara yang tergabung dalam NATO dan negara-negara lain. 

BERITA PALSU: KECEROBOHAN SEKALIGUS PROPAGANDA

Sebenarnya, pemerintah Rusia membantah berita tewasnya tentara Ukraina. Mereka mengatakan bahwa sebanyak 82 tentara Ukraina secara sukarela menyerah sehingga tidak membutuhkan penyerangan yang bisa menyebabkan kerusakan.

Namun, bantahan tersebut tampak tidak menarik bagi banyak pengelola media Barat. Ini tentu bisa dipahami karena banyak media Barat yang menempatkan Rusia sebagai penyerang dan pihak yang patut disalahkan atas meletusnya perang di Ukraina.

Baru pada tanggal 28 Februari 2022 media berita Barat ramai-ramai memberitakan secara online bahwa ketiga belas prajurit di Pulau Ular masih hidup, mengutip pernyataan angkatan laut Ukraina. Artinya, perkataan pemerintah Rusia lah yang mendekati kebenaran. Dan, sangat mungkin pihak Ukraina juga sudah mengetahuinya.

Dok. zerkalo.az 
Dok. zerkalo.az 

Pertanyaan besarnya, mengapa media arus utama memberitakan berita palsu (fake news) dengan begitu mudahnya tanpa melakukan cek-fakta terlebih dahulu ketika pemerintah Rusia sudah memberikan informasi yang mendekati kebenaran?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun