Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pulau Ular dan Propaganda: Berita Palsu Tewasnya Tentara Ukraina

11 Maret 2022   09:46 Diperbarui: 13 Maret 2022   00:31 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menariknya, masing-masing media menambahkan informasi sebagai cerita yang melengkapi perjuangan dan berita kematian para pejuang di Pulau Ular. Fungsi informasi tambahan tersebut adalah memberikan penekanan makna atau wacana tertentu tentang nilai penting pulau dan jiwa patriot untuk mempertahankannya.

The Washington Post sebagaimana diberitakan kembali dalam situs National Post, misalnya, menambahkan jejak historis Pulau Ular. Setelah Perang Dunia I, pulau itu direbut oleh Rumania.

Uni Soviet mengambil kendali setelah Perang Dunia II, mengarah pada pembangunan mercusuar dan pangkalan militer. Pulau itu menjadi milik Ukraina setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991, meskipun Rumania terus memperdebatkan kepemilikan.

Sebuah pengadilan internasional akhirnya memberikan Ukraina kendali pulau dan Rumania memiliki sebagian besar perairan sekitarnya (nationalpost.com).   

Pengungkapan jejak historis ini dimaksudkan untuk menegaskan posisi strategis pulau ini dalam perjalanan bangsa Ukraina. Perpisahannya dengan Uni Soviet menjadikan Ukraina memiliki pulau ini meskipun harus berebut dengan Rumania.

Photo via Wikipedia Commons under CC BY-SA 4.0. 
Photo via Wikipedia Commons under CC BY-SA 4.0. 

Aspek historis dan posisi strategis itulah yang digunakan untuk melegitimasi berita tentang perjuangan tentara Ukraina yang mempertahankan pulau ini, meskipun nyawa taruhannya. Perjuangan dan kematian mereka juga diposisikan sebagai upaya serius untuk mempertahankan tanah air dari Rusia.

The Sydney Morning Herald (SHM), media Australia, menambahkan informasi yang bersumber dari pernyataan resmi institusi pemerintah Ukraina. Situs ini mengatakan bahwa Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina mengumumkan di Facebook pada hari Kamis bahwa pulau itu telah direbut (tentara Rusia).

Layanan tersebut mengatakan infrastruktur di pulau itu dihancurkan oleh tembakan dari kapal Rusia dan komunikasi dengan para penjaga telah terputus (SMH).

Dengan mengutip pernyataan resmi Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina, SHM mengggunakan pendapat resmi untuk melegitimasi kehancuran akibat serangan pasukan Rusia. Tentu targetnya adalah memperburuk citra Rusia di mata dunia karena merekalah yang menyerang pulau di perbatasan tersebut.

PANGGUNG UNTUK ZELENSKY

Secara serentak pula, media Barat menghadirkan pernyataan heroik Presiden Zelensky dalam menyikapi berita tewasnya tentara Ukraina dengan target memperbesar dukungan atas perjuangan melawan Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun