Mohon tunggu...
Deirdre Tenawin
Deirdre Tenawin Mohon Tunggu... -

Instagram : @deirdretenawin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merlion Chapter One - Hukuman Cambuk di Singapura

22 Agustus 2015   12:32 Diperbarui: 22 Agustus 2015   12:51 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya di sekolah, di rumah pun beberapa orangtua juga menerapkan hukuman cambuk pada anak-anak mereka. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Maka janganlah heran jika cambuk rotan dijual hanya dengan harga 50 cent di toko-toko dan selalu laris manis menjelang pekan-pekan ujian sekolah. Laris manis boooo..

 

Cuma, walaupun diberikan hak untuk memberikan hukuman cambuk, pemerintah Singapura tetap menjamin perlindungan hak asasi anak kok. Orang tua tidak bisa semena-mena menggunakan hak mencambuk yang dimilikinya. Orangtua pun bisa dikenakan sanksi hukum jika anak sampai terluka parah karena hukuman yang diberikan oleh orangtua.

 

Soal hukuman cambuk di Singapura, bukan hanya manusia hidup saja yang bisa dikenakan hukuman cambuk. Mereka yang bunuh diri, mayatnya pun akan menerima hukuman cambuk sebagai hukuman telah bunuh diri.

 

(Deirdre Tenawin / IG: @deirdretenawin)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun