Mohon tunggu...
Deirdre Tenawin
Deirdre Tenawin Mohon Tunggu... -

Instagram : @deirdretenawin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merlion Chapter One - Hukuman Cambuk di Singapura

22 Agustus 2015   12:32 Diperbarui: 22 Agustus 2015   12:51 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Prosesnya gimana sih? Terpidana akan dicambuk di bagian pantatnya dengan sekuat tenaga oleh sipir penjara dengan jeda 15 detik antara 1 cambukan ke cambukan berikutnya. Sampai seluruh jumlah cambukan yang harus ditanggung telah dipenuhi atau sampai petugas medis menyatakan kondisi yang bersangkutan sudah tidak sanggup menerima cambukan.

 

Akibat yang ditimbulkan dari cambukan ini bisa beragam tergantung banyaknya cambukan yang harus ditanggung. Dari memar hingga mengeluarkan darah. Setiap selesai menerima cambukan, petugas medis akan langsung mengobati dan memberikan lotion antiseptik pada luka bekas cambukan. Proses penyembuhan luka akan berlangsung antara dua minggu sampai satu bulan. Luka ini umumnya akan meninggalkan bekas yang sulit hilang.

 

Hukuman cambuk di Singapura tidak hanya diberlakukan oleh negara dalam konteks hukum. Hukuman cambuk di Singapura juga berlaku di sekolah dan di dalam keluarga. Walaupun dengan rotan yang lebih ringan.

 

Departemen pendidikan Singapura memberikan hak kepada sekolah untuk menghukum cambuk murid laki-laki yang  merokok, berantem, melakukan vandalisme, bolos, meyontek dan pelanggaran kecil yang dilakukan berulang-ulang. Akan tetapi, cambukan hanya boleh dilakukan pada telapak tangan atau di pantat anak yang menggunakan celana.

 

Terkadang hukuman cambuk dilakukan di depan murid-murid lainnya untuk menimbulkan efek malu dan jera pada anak. Kalau anda pernah nonton film yang berjudul “I’m Not Stupid Too”, nah di sana ada adegan dimana seorang murid yang melanggar aturan sekolah dicambuk di depan teman-temannya. Film asal Singapura itu banyak memotret fenomena pendidikan di negara tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun