Kesehatan mental itu sebenarnya hal yang sangat penting, karena tiap tahunnya ada 1 dari 4 orang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Sayangnya di Indonesia, isu kesehatan mental ini masih dianggap sepele oleh masyarakat.
Kalau ada seseorang yang depresi, dibilangnya dia lemah atau kurang iman. Bahkan ketika kita mendengar berita orang yang bunuh diri pun, parahnya orang tersebut malah dikomentari yang tidak tidak. Padahal dengan dia bunuh diri, harusnya kita tahu bahwa seberapa berat beban yang harus dia pikul dulu.
Harusnya kita bisa lebih berempati dengan masalah kesehatan mental ini. Alih-alih membicarakan masalah ini dan mencoba mencari solusi, masyarakat kita malah membiasakan diri terbelenggu dengan yang dinamakan Toxic Positivity.
Apa sih Toxic Positivity itu?
Misalkan kita sedang ada masalah, lalu curhat kepada seseorang. Nah orang ini malah merespon curhatan kita dengan perkataan:
"Sabar yaa, semangat terus!"
"Yaudahlah gapapa ntar juga lupa"
"Stay positive aja"
"Coba khusnudzhon aja deh"
"Coba kamu lebih bersyukur deh, ada loh orang yang lebih parah keadaannya daripada kamu"