Yang ketiga, lembaga-lembaga perekonomian islam juga  mengadakan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu untuk memenuhi biaya sekolah seperti badan lazismu, baznas dan masih banyak lagi.
Â
Dengan disediakannya beasiswa, diharapkan anak-anak di Indonesia dapat mengenyam pendidikan minimal 12 tahun bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Karena seperti yang kita ketahui pendidikan merupakan salah satu dari banyaknya aspek yang penting untuk meningkatkan pengetahuan, skill, dan minat yang harus dikembangkan di dalam diri seseorang.Â
Yang keempat, kepedulian pemerintah mengenai  kasus kemiskinan. Jangan sampai pemerintah bermegah-megahan sedangkan rakyatnya banyak yang kelaparan. seperti yang kita lihat di negera Indonesia ini pemerintah masih belum optimal dalam mengentasi masalah kemiskinan. Masih banyak rakyat Indonesia yang tinggal di gorong-gorong, masih banyak anak-anak ndonesia yang harus putus sekolah. Pertanyaannya adalah apakah para pemerintah Indonesia telah optimal dalam mengatasi hal ini?
Dan yang terakhir ialah kepedulian individu untuk membantu masyarakat yang dikatakan masuk dalam kategori miskin yang ada di lingkungan sekitarnya, agar terlepas dari lingkaran  kemiskinan/kelaparan. Setiap manusia memiliki peran penting di manapun ia tinggal, dalam konteks ini peranan para pemilik kekayaan (aghniyaa) amatlah dibutuhkan,  karena tidak dibenarkan sama sekali daalm islam bermegah-megahan, berfoya-foya di tengah-tengah masyarakat yang kelaparan, berpakaian comping-camping, dan lemah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H