Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membunuh Tuhan

30 Juni 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abang.."

"Abang.."

Galuh melempar pandang ke segala arah. Kepalanya berputar mencari asal suara adik perempuannya yang menyeru.

"Galuh.."

"Galuh.."

"Galuh.."

Kini bergantian suara bapak dan ibunya memanggil. Galuh berlari, kencang. Semakin kencang. Lebih kencang. Menuju sebuah pintu. Galuh membukanya,

"Abaaaaaang...!!!"

Reina, adiknya berteriak kencang. Sebuah mobil berwarna merah melemparkan tubuh Reina ke atas aspal kasar, sementara si pengendara dengan cepat membanting setir ke kiri, menabrak pembatas jalan dengan kecepatan tinggi hingga mobil terbalik beberapa kali. Adiknya dan si penabrak mati di tempat.

Galuh baru saja hendak berlari ke arah adiknya yang digenangi darah ketika terdengar ibu memanggil dengan lirih.

"Galuh.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun