Pada pagi. Pada semat sekelebat doa. Di dalam kepala. Di antara gendang telinga. Bersembunyi di balik suara. Tersembunyi di keseluruhan alam semesta.
Harusnya kau mulai belajar percaya,
Tuhan adalah aku,
dan tak mustahil untuk-Nya menjadimu.
* * *
Kami melaju dalam hujan.
Aku, aku --- kami.
Merapatkan saluran nafas kami sendiri.
Membuang takdir kami sendiri.
Mencelakakan aku, aku --- kami.
Lelah. Kami lelah. Dan tidak pernah mau tahu harus bagaimana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!