Sudah beberapa tahun terakhir ini, di rumah saya menggunakan gas alam. Menggunakan gas alam ini juga mendukung transisi energi, lho.Â
Indonesia sebenarnya punya potensi cadangan gas bumi yang sangat besar loh! Sayangnya gas bumi ini belum diutilisasi dengan optimal. Beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia sudah mulai menginisiasi program BBG (bahan bakar gas) untuk transportasi, namun sampai saat ini memang penggunaannya belum berkembang sesuai harapan.Â
Selain melimpah jumlahnya, dengan kadar emisi 30% lebih rendah dari minyak bumi dan ketersediaan infrastruktur, saat ini pemerintah sedang mengupayakan menghidupkan dan meningkatkan kembali utilisasi gas alam sebagai bahan bakar transportasi transisi sambil mempersiapkan implementasi EBT.
Menyetor minyak jelantah
Di rumah, saya selalu mengumpulkan minyak jelantah, minyak bekas penggorengan. Minyak jelantah tidak boleh dibuang sembarangan, karena bisa merusak lingkungan.Â
Jadi, saya kumpulkan dalam wadah. Lalu disetor ke bank sampah. Ini juga bisa jadi langkah nyata mendukung transisi energi.Â
Minyak jelantah ini bisa sebagai bahan baku substitusi selain minyak kelapa sawit untuk diolah jadi Biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar ramah lingkungan, sejalan dengan proses transisi energi.Â
Nah, bagaimana? Ternyata perempuan punya peran penting dalam proses transisi energi. Ada berbagai peran yang bisa dilakukan oleh setiap perempuan untuk mendukung transisi energi. Bahkan, seorang ibu rumah tangga pun bisa melakukan perannya. Melalui berbagai kegiatan sederhana namun bermakna.Â