Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Perempuan dalam Transisi Energi, Sederhana Namun Bermakna

20 Juni 2024   20:16 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:37 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghadiri blogger gathering | dokpri

Transisi energi di Indonesia memiliki tantangan dan peluang. Dari sisi tantangan, keterbatasan modal dan sumber daya menjadi penghalang Indonesia dalam melakukan transisi energi. 

Namun, di satu sisi Indonesia memiliki peluang yang besar dalam proses peralihan energi ini. Sumber energi terbarukan di Indonesia sangat melimpah. 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya energi terbarukan (renewable energy) paling melimpah di dunia dengan total potensi sebesar 441,7 GW. Namun, pemanfaatannya belum optimal yaitu baru sekitar 11,2 GW atau hanya 2,5 persen (data per Januari 2022 dari Kementerian ESDM). Posisi dan kondisi geografi serta geologi Indonesia juga sangat kondusif untuk dapat mengoptimalkan 208 GW tenaga surya, 75 GW tenaga air, 61 GW tenaga angin, 33 GW bioenergi, dan 18 GW energi laut.

Indonesia menargetkan energi baru dan terbarukan (EBT) dapat mencapai 23 persen dalam bauran energi nasional tahun 2025. Namun, hingga tahun 2022 realisasi bauran EBT baru mencapai sekitar 12 persen, atau tidak mencapai target yaitu sebesar 15,69 persen dari bauran energi nasional.

Peluang ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat Indonesia. Seharusnya Indonesia bisa mengusahakan terwujudnya transisi energi adil. 

Transisi Energi Adil Bagi Semua

Transisi energi adalah tujuan bersama yang harus diusahakan. Seyogyanya, semuanya bisa terlibat dan mengambil manfaat dari peralihan energi ini. Tak ada lagi yang ditinggalkan, termasuk perempuan. Proses peralihan energi ini harus berkeadilan, terutama bagi kelompok rentan. 

Inilah yang sedang diusahakan oleh Oxfam. Sebagai sebuah organisasi nirlaba, Oxfam berfokus pada kolaborasi bersama berbagai organisasi mitra dan kelompok perempuan dan laki-laki rentan untuk mengakhiri ketidakadilan, termasuk dalam bidang transisi energi. 

Transisi energi adil adalah tentang menghilangkan dana bahan bakar fosil dengan cara yang mengurangi kesenjangan, mengalihkan biaya aksi iklim ke negara-negara kaya yang melakukan polusi, sambil memprioritaskan keadilan ekonomi, ras, dan gender. Dengan demikian, transisi energi bisa dinikmati oleh semua kalangan. 

Peran Perempuan dalam Transisi Energi

Bagaimana peran perempuan dalam transisi energi ini? Sebenarnya, banyak peran yang bisa dilakukan. Mulai dari terlibat dalam pembuatan kebijakan, penelitian dan pelatihan, hingga inovator untuk energi terbarukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun