Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menilik Peran Perempuan dalam Transisi Energi

17 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   11:18 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan transisi energi | Pixabaya

Transisi energi bergantung pada ketersediaan energi bersih sebagai penggantinya. Ketersediaan energi bersih ini tentu membutuhkan riset dan inovasi. 

Sudah banyak perempuan yang bekerja di berbagai institusi penelitian, universitas, dan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Keberadaan mereka dalam dunia akademis dan profesional memperkuat basis ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk transisi energi.

Tri Mumpuni | Kompas
Tri Mumpuni | Kompas

Di Indonesia, ada Tri Mumpuni yang sudah sejak tahun 1990 terlibat aktif dalam riset dan inovasi energi bersih. Dengan kemampuannya, Tri Mumpuni berhasil menghasilkan energi listrik dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang telah diakui baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Perempuan dalam pendidikan

Transisi energi juga perlu diimbangi dengan transisi mindset. Perlu kesadaran setiap individu untuk mulai beralih ke energi bersih. Ini semua bisa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan seputar transisi energi saja, tetapi juga memupuk kesadaran untuk mau terlibat aktif. 

Perempuan bisa terlibat dalam pendidikan transisi energi. Bekerja sebagai pendidik di sekolah maupun universitas. Pun, begitu juga sebagai seorang ibu, perempuan menjadi garda terdepan memberikan pendidikan seputar transisi energi di keluarganya. 

Mengatasi Hambatan dan Tantangan Perempuan dalam Transisi Energi

Meskipun peran perempuan dalam transisi energi itu penting, masih saja ada beberapa hambatan dan tantangan yang harus dihadapi. 

Stereotip gender, keterbatasan akaes pendidikan dan pelatihan, serta kurangnya representasi dalam posisi kepemimpinan menjadi beberapa tantangan yang harus diatasi. 

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, program pelatihan yang inklusif, dan inisiatif untuk meningkatkan partisipasi perempuan di semua tingkat dalam sektor energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun