Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menilik Peran Perempuan dalam Transisi Energi

17 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   11:18 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan transisi energi | Pixabaya

Inilah yang coba didorong oleh Oxfam. Oxfam adalah konfederasi internasional terdiri dari dua puluh organisasi yang bekerja bersama di lebih dari 90 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan. 

Oxfam bekerja bersama organisasi mitra dan kelompok perempuan dan laki-laki rentan untuk mengakhiri ketidakadilan, termasuk dalam bidang transisi energi. 

Oxfam memperjuangkan dunia yang lebih setara dan mendorong aksi iklim yang berani. Guna mencegah bencana iklim yang lebih dahsyat dan melindungi masyarakat yang paling rentan terhadap bencana tersebut, penggunaan energi fosil perlu dihentikan serta terus berkomitmen mewujudkan transisi energi adil.

Peran perempuan dalam transisi energi sangat penting dan beragam. Dari pembuat kebijakan peneliti, hingga pendidik, kontribusi mereka membantu mempercepat peralihan ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Untuk mencapai transisi energi yang sukses, penting memastikan partisipasi aktif dan setara perempuan di semua aspek. Dengan demikian, kita tidak hanya menciptakan sistem energi yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun