Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Peduli Sampah Nasional 2021: Saatnya Wujudkan Zero Waste Cities

21 Februari 2021   11:59 Diperbarui: 21 Februari 2021   12:03 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan sampah bisa segera diatasi tanpa harus menunggu kesadaran dari masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat menjadi motor penggerak masyarakat dalam memilah sampahnya.

Berikut adalah gambaran bagaimana program ZWC ini bisa mengatasi persoalan sampah secara optimal.

1. Setiap rumah memilah sampahnya menjadi dua : sampah organik dan sampah anorganik.

2. Petugas sampah akan mengambil sampah yang sudah dipilah. Sampah organik dimasukkan ke dalam ember. Sedangkan sampah anorganik dimasukkan langsung kedalam gerobak sampah.

3. Selanjutnya sampah akan dibawa ke titik kumpul yang sudah disepkati oleh warga. Sampah anorganik dikumpulkan untuk kemudian dijual, hasilnya sebagai tambahan penghasilan bagi pengelola sampah.

Sampah residu akan dibuang ke TPS terdekat. Sedangkan sampah organik dikelolah oleh masayarakat.  Hasilnya bisa menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Mewujudkan ZWC ini bisa dimulai dari tingkat RW. Tidak harus menunggu pemerintah daerah dulu.
Jika ketua RW mau membuat peraturan memilah sampah, warga pasti menurut. Seperti pengalaman saya saat ketua RW menghimbau agar warga mengumpulkan minyak jelantah. Ketua RW meminta warga tidak membuang minyak jelantah sembarangan, melainkan diletakkan dalam botol yang selanjutkan setiap bulan akan diambil oleh pengepul jelantah.

Bila ZWC sudah berhasil ditingkat RW, maka ini bisa menjadi modal untuk mendorong pemerintah daerah agar membuat kebijakan yang terkait dengan program ini. Ini juga yang sebelumnya dilakukan di Bandung dan Cimahi. Dua kota yang menjadi pilot project ZWC, dimulai dari tingkat RW terlebih dahulu.

ZWC mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampahnya dari kawasan. Dimana ini menjadi langkah yang mudah dan solutif dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada.

Semoga di momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021 ini, masyarakat dan pemerintah saling bersinergi mewujudkan Zero Waste Cities.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun