Mohon tunggu...
Dedy Pratama
Dedy Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang yang akan terus belajar dari hikmah dan pengalaman kehidupan

Aku hanya bagian dari kisah serial puzzle kehidupan. Terus belajar dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Serial Puzzle I Jum'at - 09.10

27 Maret 2020   08:09 Diperbarui: 27 Maret 2020   08:15 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan Serial Puzzle I Jum'at -09.10 | Ilustrasi hasil olahan penulis

"Oh iya Jo. Dia ini tunanganku. Beberapa bulan lagi kami akan melangsungkan pernikahan."
Reren dan Pras saling menatap. Ia bersama melempar senyum.

Ternyata orang yang pernah saya kagumi adalah tunangan dari sahabat yang membesarkan saya. Untung saja saya belum menaruh perhatian besar kepada Reren. Beruntung juga kami dipertemukan ditempat ini.

"Sebenarnya kami sudah lama janji untuk bertemu. Berhubung ibu dokter ini sibuk, maka kami baru bisa bertemu hari ini," kelakar Pras.

Pantas  saja, selama ini pesan singkatku tak kunjung berbalas. Reren sungguh sangat sibuk.

"Kalian pasangan serasi," saya menimpali seadanya.

"Terimakasih Jo. Berhubung ibu dokter ini libur, maka saya ajak bertemu juga di tempat ini. Ternyata kalian lebih dulu kenal dan bertemu. Tadi saya masih ada urusan, hehehe."

"Biasalah pengusaha sukses," sahutku. Hehe

"Apa yang sedang kalaian bicangkan sedari tadi. Lama menunggu ya?" tanya Pras.

Lagi-lagi, Reren hanya menimpali seadanya. Ia hanya tersenyum. Saya bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin saya ceritakan apa yang telah disampaikan Reren tadi. Dan sepertinya Reren juga tak pernah menceritakan soal saya kepada Pras.

"Tidak banyak yang kita ceritakan Pras, hanya mengenang kejadian sewaktu saya berada di kliniknya." jawabku.

"Oh iya Jo. Jadi bagaimana berikutnya tentang serial puzzle ini? Pembacanya semakin meningkat." Pras melanjutkan maksudnya dalam mengajakku berjumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun