Mohon tunggu...
Dedy Damhuri
Dedy Damhuri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tinggi 170 cm muka oval kulit kuning langsat berkaca mata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

5 Februari 2024   19:38 Diperbarui: 19 Februari 2024   19:35 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                  Meningkatkan Kemampuan Listening & Speaking siswa Kelas 8 

              Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Narrative Text (fable)

                                             Pada Metode Pembelajaran PjBL

Lokasi

SMP NEGERI 1 LAWANG WETAN

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan Listening dan Speaking Siswa kelas 8  pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Narrative text (Fable) pada metode pembelajaran PjBL di SMP Negeri 1 Lawang Wetan,

Penulis

DEDY DAMHURI, S.Pd.

Tanggal

18 -19 Januari 2024

Situasi:

Latar belakang masalah.

Setelah diadakan wawancara dengan Pakar dan rekan sejawat, maka didapatkan masalah sebagai berikut:

Siswa Masih takut dan belum memiliki keberanian serta tingkat percaya diri yang lemah untuk berbicara bahasa Inggris dikarenakan tidak terbiasa menggunakan bahasa Inggris.

Motivasi siswa yang lemah  dalam  menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.

Guru belum menggunakan metode yang interatif       dan menarik saat mengajar Listening & Speaking

Untuk Siswa:

Pentingnya Best Practice ini supaya Siswa termotivasi dan dapat menemukan suasana baru yang membuat mereka nyaman dan senang belajar dan pada akhirnya memotivasi siswa melalui pembelajaran  Listening & Speaking dengan kegiatan membuat  proyek story telling secara individual yang direkam dan dibagikan  Tik Tok , Youtube

Bagi Guru:

Merasa bersemangat dan termotivasi untuk menemukan dan mencari metode dan media kreatif lainnya sebagai penunjang untuk meningkatkan  ketrampilan dan  pengetahuan guru agar selalu mampu menciptakan pembelajaran yang menarik bagi Siswa.

Tantangan :

Tantangan dalam mencapai Tujuan

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara Pakar dan kepala sekolah, maka tantangan yang terjadi yaitu:

Siswa  kurang berlatih berbicara       

Kurangnya rasa Percaya Diri

Motivasi belajar yang kurang

Kurangnya Dukungan dari Keluarga

Kurangnya pemahaman kosa kata peserta didik.

tantangan yang lainnya  yang juga ada yaitu;

Guru Belum menerapkan teknologi yang sesuai   dan strategi yang inovatif.

Guru kurang menerapkan penggunaan  media yang bisa menunjang kemampuan siswa.

Guru belum memaksimalkan TPACK dalam pembelajaran.

Beberapa tantangan diatas mewajibkan guru harus mampu merancang pembelajaran yang relevan dan inovatif dengan penerapan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari Peserta didik dan metode pembelajaran serta media yang bisa meningkatkan kepercayaan diri, motivasi dan kemampuan sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Pihak yang terlibat

Dalam Best Practice ini, pihak - pihak yang terlibat adalah:

Dosen pembimbing

Guru Pamong

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Guru mata pelajaran

Wali kelas 8.2

Siswa/Siswi

Aksi :

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu:

Langkah - langkah yang digunakan.

Berkaitan dengan model pembelajaran, Guru menerapkan metode pembelajaran berbasis Proyek. Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning, atau PjBL adalah model pembelajaran  yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara nyata. PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan yang kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Menurut Atin(2018) menjelaskan bahwa story telling yaiti sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan event, dan dialog story telling mengunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi dan alat bantu yang menarik.  

Langkah -- langkah pembelajaran dikelas pada Pertemuan Pertama.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

Guru mengucapkan salam dan tegur sapa.

Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa secara umum.

Guru mengisi absen kelas.

Guru memberikan motivasi  dan  Menampilakan  Audio Video Cerita Ugly Duckling

Guru    menyampaikan tujuan  pembelajaran. dan pertanyaan pemantik

Do you like Watching fable?

What kind of fable do you like?

What is your favorite fable?

Kegiatan Inti (60 Menit)

Penentuan pertanyaan mendasar:

-Guru membagi Siswa ke 3 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang.

-Siswa diminta untuk menyimak Video cerita dengan teknik story telling.

Mendesain perencanaan proyek:

- Diberikan  LKPD 1: mencari kata rumpang pada sebuah cerita the fox and the crow

-Guru memberikan arahan mengenai proyek yang akan dibuat siswa.

Menyusun jadwal:

-Siswa berdiskusi untuk menyusun jadwal perencanaan proyek dan durasi dalam kelompoknya.

-Guru meminta  siswa untuk   menonton dan menyimak bebarapa cerita fable yang ditampilkan.

-Siswa memilih satu cerita fable yang ditampilkan, lalu membuat Draff cerita pada LKPD 2

Kegiatan Penutup (10 menit)

Menyimpulkan hasil pembelajaran:

siswa membuat Refleksi.

-Guru    memberikan    feedback    mengenai pertemuan pertama.

-Menyampaikan    kegiatan    dan     rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

-Guru mengucapkan salam dan tegur sapa.

-Guru meminta salah satu siswa  memimpin Doa.

-Guru menanyakan kondisi kesehatan peserta didik secara umum.

-Guru mengisi absen kelas.

-Guru  memutar rekaman video kakak tingkat yang mengikuti perlombaan story telling

-Guru bertanya jawab mengenai kegiatan yang dipelajari di pertemuan sebelumnya.

-Guru menyampaikan mengenai pengiriman proyek dengan mengupload video di akhir pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek:

-Guru menginstruksikan peserta didik untuk duduk kembali ke kelompoknya masing -masing.

-Guru membuka forum diskusi & tanya jawab mengenai pertemuan sebelumnya.

-Siswa membacakan hasil draff yang sudah mereka buat dirumah  (LKPD 3)

Menguji hasil:

-Siswa menunjukkan hasil proyek rekaman video story telling mereka.

Mengevaluasi pengalaman:

-Guru mengatur siswa untuk berdiskusi.

-Peserta didik diintruksikan mengupload rekaman story telling kedalam youtube/ tiktok

Kegiatan Penutup (10 menit)

Peserta didik dan guru:

-membahas manfaat dan kesulitan selama pembelajaran

-menyimpulkan hasil pembelajaran

Langkah -- langkah guru sebelum mengajar:

Berkoordinasi dengan Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan rekan guru.

Mewawancara Pakar dan rekan sejawat

Mengidentifikasi masalah

Menyusun RPP

Mempresentasikan RPP ke dalam forum diskusi dengan Dosen pembimbing & guru pamong.

Merevisi RPP

Melaksanakan Best Practice

Strategi yang digunakan.

Kelebihan metode PjBL ini menurut Sunismi (2022), dikutip dari Kompas.com, adalah sebagai berikut:

Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran.

Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah

Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator

Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar

Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada.

Berdasarkan penjabaran pakar diatas, guru menerapkan strategi sebagai berikut:

Mengadakan Ice Breaking dengan mengajak  Siswa menyanyi lagu bahasa Inggris sambil bergoyang

Memotivasi siswa agar terus mau belajar dan mencoba berbicara. Siswa diwajibkan berbicara bahasa inggris dengan memberikan 100 Bintang pada setiap Siswa, apabila dalam pembelajaran ada siswa yang berbicara 5 x bahasa indonesia maka bintang  100 otomatis akan berkurang 1 bintang

Menggunakan video Narrative (fable) yang familiar mereka dengar dalam bahasa inggris full agar pembelajaran lebih menantang

Mengelompokkan Siswa terdiri dari Siswa yang berkemampuan kurang dengan Siswa yang baik secara akademik.

Memakai cara baru agar peserta didik merasa nyaman dan familiar terhadap sistem pembelajaran di kelas, seperti memanfaatkan aplikasi youtube dan tiktok.

Proses pelaksanan.

Berkaitan dengan media ajar.

Menggunakan media ajar berbasis TPACK untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi, kepercayaan diri Siswa dalam belajar mendengarkan dan berbicara, Guru menampilkan Video   berbahasa Inggris yang menarik dan disajikan lewat proyektor, Speaker audio, dan aplikasi youtube.

Berkaitan dengan penilaian

Guru juga menilai secara keseluruhan dari ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi- kisi, indikator ketercapaian setiap bidang, dan

rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.

Berkaitan dengan kondisi ruangan

Guru mengatur ruangan dengan baik mulai dari kerapian, keindahan, serta penempatan kamera perekam yang sesuai sehingga siswa memiliki motivasi belajar serta pembelajaran yang nyaman.

Pihak yang terlibat.

Siswa

Sumber daya / materi & media

Video " Ungly Duckling"

    https://youtu.be/kPfoSZFHNs4?si=SOwpdpfypMQllkTp 

Video " The FOX and The CROW

    https://youtu.be/w6199XN1Gyk?si=B69h-SzA0xrTp6U6

Video " The Ant and The Dove"

https://youtu.be/d_0_85GkrNc?si=UYTonlEzTSPlMoYT

Learning Management System

Aplikasi Youtube

Proyektor

Smartphone

 

Active Speaker

Refleksi

Dampak dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning dipadukan dengan media Video berbahasa Inggris pada pembelajaran berbasis TPACK membuat Siswa lebih percaya diri dan tidak bosan dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran siswa dibagi ke dalam  kelompok , menjawab soal, menonton dan menyimak video.

Temuan Hasil

Ada perubahan pada motivasi siswa. lebih termotivasi Dengan membuat proyek secara berkelompok, Siswa merasa nyaman dan bersemangat, juga bisa belajar dari teman dalam kelompoknya.

Respon dari orang lain.

Respon yang guru dapatkan merupakan respon dari orang tua peserta didik.

Faktor keberhasilan

Adapun faktor keberhasilan pembelajaran ini, sebagai berikut:

Sebagian besar Siswa tertarik pada metode dan materi ini.

Sebagian besar Siswa merasa tertantang  untuk menguasai materi.

Sebagian besar Siswa menemukan manfaat dalam belajar.

Sebagian besar  merasa puas mengikuti pembelajaran ini.

Rata -- Rata Nilai terlampaui

Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

-9 peserta didik merasa terbantu dan senang dalam mengikuti pembelajaran dan 2 peserta didik tidak.

- 15 peserta didik merasa bisa menguasai materi dan 1 peserta didik tidak.

5. Cerita berbahasa Inggris yang memiliki intonasi dan pengucapakan yang tidak mudah diucapkan membuat Siswa  tertantang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun