Meningkatkan Kemampuan Listening & Speaking siswa Kelas 8Â
       Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Narrative Text (fable)
                       Pada Metode Pembelajaran PjBL
Lokasi
SMP NEGERI 1 LAWANG WETAN
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan Listening dan Speaking Siswa kelas 8 Â pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Narrative text (Fable) pada metode pembelajaran PjBL di SMP Negeri 1 Lawang Wetan,
Penulis
DEDY DAMHURI, S.Pd.
Tanggal
18 -19 Januari 2024
Situasi:
Latar belakang masalah.
Setelah diadakan wawancara dengan Pakar dan rekan sejawat, maka didapatkan masalah sebagai berikut:
Siswa Masih takut dan belum memiliki keberanian serta tingkat percaya diri yang lemah untuk berbicara bahasa Inggris dikarenakan tidak terbiasa menggunakan bahasa Inggris.
Motivasi siswa yang lemah  dalam  menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
Guru belum menggunakan metode yang interatif    dan menarik saat mengajar Listening & Speaking
Untuk Siswa:
Pentingnya Best Practice ini supaya Siswa termotivasi dan dapat menemukan suasana baru yang membuat mereka nyaman dan senang belajar dan pada akhirnya memotivasi siswa melalui pembelajaran  Listening & Speaking dengan kegiatan membuat  proyek story telling secara individual yang direkam dan dibagikan  Tik Tok , Youtube
Bagi Guru:
Merasa bersemangat dan termotivasi untuk menemukan dan mencari metode dan media kreatif lainnya sebagai penunjang untuk meningkatkan  ketrampilan dan  pengetahuan guru agar selalu mampu menciptakan pembelajaran yang menarik bagi Siswa.
Tantangan :
Tantangan dalam mencapai Tujuan
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara Pakar dan kepala sekolah, maka tantangan yang terjadi yaitu:
Siswa  kurang berlatih berbicara    Â
Kurangnya rasa Percaya Diri
Motivasi belajar yang kurang
Kurangnya Dukungan dari Keluarga
Kurangnya pemahaman kosa kata peserta didik.
tantangan yang lainnya  yang juga ada yaitu;
Guru Belum menerapkan teknologi yang sesuai  dan strategi yang inovatif.
Guru kurang menerapkan penggunaan  media yang bisa menunjang kemampuan siswa.
Guru belum memaksimalkan TPACK dalam pembelajaran.
Beberapa tantangan diatas mewajibkan guru harus mampu merancang pembelajaran yang relevan dan inovatif dengan penerapan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari Peserta didik dan metode pembelajaran serta media yang bisa meningkatkan kepercayaan diri, motivasi dan kemampuan sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pihak yang terlibat
Dalam Best Practice ini, pihak - pihak yang terlibat adalah:
Dosen pembimbing
Guru Pamong
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Guru mata pelajaran
Wali kelas 8.2
Siswa/Siswi
Aksi :
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu:
Langkah - langkah yang digunakan.
Berkaitan dengan model pembelajaran, Guru menerapkan metode pembelajaran berbasis Proyek. Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning, atau PjBL adalah model pembelajaran  yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara nyata. PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan yang kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Menurut Atin(2018) menjelaskan bahwa story telling yaiti sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan event, dan dialog story telling mengunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi dan alat bantu yang menarik. Â
Langkah -- langkah pembelajaran dikelas pada Pertemuan Pertama.
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru mengucapkan salam dan tegur sapa.
Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa secara umum.
Guru mengisi absen kelas.
Guru memberikan motivasi  dan  Menampilakan  Audio Video Cerita Ugly Duckling
Guru   menyampaikan tujuan  pembelajaran. dan pertanyaan pemantik
Do you like Watching fable?
What kind of fable do you like?
What is your favorite fable?
Kegiatan Inti (60 Menit)
Penentuan pertanyaan mendasar:
-Guru membagi Siswa ke 3 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang.
-Siswa diminta untuk menyimak Video cerita dengan teknik story telling.
Mendesain perencanaan proyek:
- Diberikan  LKPD 1: mencari kata rumpang pada sebuah cerita the fox and the crow
-Guru memberikan arahan mengenai proyek yang akan dibuat siswa.
Menyusun jadwal:
-Siswa berdiskusi untuk menyusun jadwal perencanaan proyek dan durasi dalam kelompoknya.
-Guru meminta  siswa untuk  menonton dan menyimak bebarapa cerita fable yang ditampilkan.
-Siswa memilih satu cerita fable yang ditampilkan, lalu membuat Draff cerita pada LKPD 2
Kegiatan Penutup (10 menit)
Menyimpulkan hasil pembelajaran:
siswa membuat Refleksi.
-Guru   memberikan   feedback   mengenai pertemuan pertama.
-Menyampaikan   kegiatan   dan   rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
-Guru mengucapkan salam dan tegur sapa.
-Guru meminta salah satu siswa  memimpin Doa.
-Guru menanyakan kondisi kesehatan peserta didik secara umum.
-Guru mengisi absen kelas.
-Guru  memutar rekaman video kakak tingkat yang mengikuti perlombaan story telling
-Guru bertanya jawab mengenai kegiatan yang dipelajari di pertemuan sebelumnya.
-Guru menyampaikan mengenai pengiriman proyek dengan mengupload video di akhir pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek:
-Guru menginstruksikan peserta didik untuk duduk kembali ke kelompoknya masing -masing.
-Guru membuka forum diskusi & tanya jawab mengenai pertemuan sebelumnya.
-Siswa membacakan hasil draff yang sudah mereka buat dirumah  (LKPD 3)
Menguji hasil:
-Siswa menunjukkan hasil proyek rekaman video story telling mereka.
Mengevaluasi pengalaman:
-Guru mengatur siswa untuk berdiskusi.
-Peserta didik diintruksikan mengupload rekaman story telling kedalam youtube/ tiktok
Kegiatan Penutup (10 menit)
Peserta didik dan guru:
-membahas manfaat dan kesulitan selama pembelajaran
-menyimpulkan hasil pembelajaran
Langkah -- langkah guru sebelum mengajar:
Berkoordinasi dengan Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan rekan guru.
Mewawancara Pakar dan rekan sejawat
Mengidentifikasi masalah
Menyusun RPP
Mempresentasikan RPP ke dalam forum diskusi dengan Dosen pembimbing & guru pamong.
Merevisi RPP
Melaksanakan Best Practice
Strategi yang digunakan.
Kelebihan metode PjBL ini menurut Sunismi (2022), dikutip dari Kompas.com, adalah sebagai berikut:
Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran.
Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah
Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator
Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar
Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada.
Berdasarkan penjabaran pakar diatas, guru menerapkan strategi sebagai berikut:
Mengadakan Ice Breaking dengan mengajak  Siswa menyanyi lagu bahasa Inggris sambil bergoyang
Memotivasi siswa agar terus mau belajar dan mencoba berbicara. Siswa diwajibkan berbicara bahasa inggris dengan memberikan 100 Bintang pada setiap Siswa, apabila dalam pembelajaran ada siswa yang berbicara 5 x bahasa indonesia maka bintang  100 otomatis akan berkurang 1 bintang
Menggunakan video Narrative (fable) yang familiar mereka dengar dalam bahasa inggris full agar pembelajaran lebih menantang
Mengelompokkan Siswa terdiri dari Siswa yang berkemampuan kurang dengan Siswa yang baik secara akademik.
Memakai cara baru agar peserta didik merasa nyaman dan familiar terhadap sistem pembelajaran di kelas, seperti memanfaatkan aplikasi youtube dan tiktok.
Proses pelaksanan.
Berkaitan dengan media ajar.
Menggunakan media ajar berbasis TPACK untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi, kepercayaan diri Siswa dalam belajar mendengarkan dan berbicara, Guru menampilkan Video  berbahasa Inggris yang menarik dan disajikan lewat proyektor, Speaker audio, dan aplikasi youtube.
Berkaitan dengan penilaian
Guru juga menilai secara keseluruhan dari ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi- kisi, indikator ketercapaian setiap bidang, dan
rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.
Berkaitan dengan kondisi ruangan
Guru mengatur ruangan dengan baik mulai dari kerapian, keindahan, serta penempatan kamera perekam yang sesuai sehingga siswa memiliki motivasi belajar serta pembelajaran yang nyaman.
Pihak yang terlibat.
Siswa
Sumber daya / materi & media
Video " Ungly Duckling"
  https://youtu.be/kPfoSZFHNs4?si=SOwpdpfypMQllkTpÂ
Video " The FOX and The CROW
  https://youtu.be/w6199XN1Gyk?si=B69h-SzA0xrTp6U6
Video " The Ant and The Dove"
https://youtu.be/d_0_85GkrNc?si=UYTonlEzTSPlMoYT
Learning Management System
Aplikasi Youtube
Proyektor
Smartphone
Â
Active Speaker
Refleksi
Dampak dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning dipadukan dengan media Video berbahasa Inggris pada pembelajaran berbasis TPACK membuat Siswa lebih percaya diri dan tidak bosan dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran siswa dibagi ke dalam  kelompok , menjawab soal, menonton dan menyimak video.
Temuan Hasil
Ada perubahan pada motivasi siswa. lebih termotivasi Dengan membuat proyek secara berkelompok, Siswa merasa nyaman dan bersemangat, juga bisa belajar dari teman dalam kelompoknya.
Respon dari orang lain.
Respon yang guru dapatkan merupakan respon dari orang tua peserta didik.
Faktor keberhasilan
Adapun faktor keberhasilan pembelajaran ini, sebagai berikut:
Sebagian besar Siswa tertarik pada metode dan materi ini.
Sebagian besar Siswa merasa tertantang  untuk menguasai materi.
Sebagian besar Siswa menemukan manfaat dalam belajar.
Sebagian besar  merasa puas mengikuti pembelajaran ini.
Rata -- Rata Nilai terlampaui
Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
-9 peserta didik merasa terbantu dan senang dalam mengikuti pembelajaran dan 2 peserta didik tidak.
- 15 peserta didik merasa bisa menguasai materi dan 1 peserta didik tidak.
5. Cerita berbahasa Inggris yang memiliki intonasi dan pengucapakan yang tidak mudah diucapkan membuat Siswa  tertantang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H