Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebangkitan Badan dalam Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

19 Juli 2020   08:37 Diperbarui: 19 Juli 2020   08:30 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Paus Yohanes Paulus II, peristiwa kebangkitan badan merupakan bukti nyata dari kuasa Allah sebagai sumber kehidupan bagi semua manusia. Paus Yohanes Paulus II juga menegaskan bahwa semua orang yang percaya kepada-Nya hanya memiliki keyakinan ini yaitu, hidup tidak berakhir di titik kematian. 

Allah yang hidup akan memberikan kehidupan kepada semua orang yang percaya, hidup dan berkenan di hadapan-Nya. Mereka yang percaya akan kekuatan-Nya akan memiliki hidup, walaupun telah mengalami kematian fisik menurut hukum duniawi.

Penyatuan Kembali Tubuh dan Jiwa

Paus Yohanes Paulus II menegaskan keyakinan imannya bahwa apabila kematian itu diimani sebagai pemisahan jiwa dari raga manusiawi, maka kebangkitan juga diimani sebagai penyatuan kembali antara tubuh dan jiwa. 

Keyakinan iman Paus Yohanes Paulus II ini dilandaskan pada pandangan antropologis-metafisis dan teologis Thomas Aquinas. Menurut Thomas, tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan dari eksistensi manusia, sehingga relasi keduanya tetap berlanjut dalam dunia kebangkitan. 

Dengan demikian, Paus Yohanes Paulus II menyakini bahwa dalam dunia kebangkitan, manusia akan tetap mempertahankan "hakikat psiko-somatik-nya", yaitu kesatuan antara jiwa (bahasa Yunani: psyche) dan tubuh (bahasa Yunani: soma).

Manusia Tidak Kawin atau Dikawinkan

Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa dalam dunia kebangkitan manusia tidak akan kawin atau dikawinkan. Itu terjadi karena dalam dunia kebangkitan manusia akan mendapatkan kembali tubuh-tubuh mereka dalam kepenuhan dan kesempurnaan sesuai dengan gambaran dan rupa Allah, yaitu dalam maskulinitas dan feminitas. 

Ketika itu terjadi maka manusia tidak akan mengambil baik istri maupun suami. Melalui gagasan ini, Paus Yohanes Paulus II hendak mengatakan bahwa dalam dunia kebangkitan manusia akan memperoleh tubuh yang berbeda dengan tubuh duniawi. 

Tubuh duniawi adalah tubuh yang diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan dan dipersatukan menjadi satu daging (bdk. Kej 2:24), sementara tubuh kebangkitan adalah tubuh rohani.

Masuk dalam Perkawinan Anak Domba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun