Tujuan
Tujuan diumumkan status ini adalah untuk  tentunya menekan pertambahan secara drastis kasus baru covid-19 yang bisa membuat kolapsnya sistem kesehatan di Jepang, yaitu dengan mengurangi kontak antar warganya sebesar mungkin.
Berdasarkan hitungan pemerintah, bila tidak ada tindakan, jumlah kasus bisa mencapai 10,000 orang dalam dua pekan dan 80,000 orang dalam satu bulan kedepan.
Ditambah lagi, berdasarkan survey yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan LINE, menunjukkan hanya sekitar 30% warganya yang melakukan physical distancing seperti tidak berbicara dengan jarak dekat.
Tim pakar penanggulangan kluster pemerintah mensimulasikan bahwa hanya dengan mengurangi kontak antar warga sebesar 80%, laju pertambahan pasien covid-19 bisa ditekan. Sehingga dirasa penting pemerintah mengumumkan status ini.
Lama Periode
Lamanya periode status keadaan darurat ini selama sebulan, dari tanggal 8 April sampai 6 Mei.
Pemerintah akan mengevaluasi kebijakan status ini selama 2 minggu kedepan.
Tidak sama dengan lockdown
Status keadaan darurat di Jepang, jauh berbeda dengan lockdown atau penutupan kota secara menyeluruh seperti yang diberlakukan di Eropa atau China.
Walaupun pergerakan warga dibatasi lebih ketat, namun tidak ada penutupan usaha secara total, pemblokiran jalan/perbatasan wilayah atau pemeriksaan yang dilakukan polisi.