Mohon tunggu...
Virly Kinasih
Virly Kinasih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lead Me to Neverland

6 Juli 2017   12:47 Diperbarui: 6 Juli 2017   13:02 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terserah!!!" Katanya, dengan nafasnya yang menghembuskan asap rokok di depan wajahku, membuatku terbatuk-batuk menghirupnya.

"Gue kira lu udah tobat."

Seketika aku baru sadar, memang sudah lama aku tidak datang ke sini, kira-kira tujuh bulan lamanya. Seakan-akan rasa terobsesiku pada Neverland sudah hilang, atau mungkin aku merasa sudah menemukan negeri Neverland-ku dengan orang lain, bukan Peter Pan, seseorang yang baru saja kukenal.

Dan kenapa setelah tujuh bulan ini semua sandiwara kisah cinta yang kujalani dengannya baru terungkap sekarang.

"Dongeng itu emang cuma cerita bohong belaka, tapi ternyata kehidupan nyata lebih kejam membohongi daripada dongeng." Jawabku, sambil menikmati sebatang rokok yang tidak henti-hentinya ku hisap dan hembuskan.

Begitu bodohnya yang kurasa di dalam pikiranku, seperti anak kecil yang terlalu bodoh untuk memahami arti ucapan baik orang tuanya, ucapan-ucapan kebohongan yang terlontar dari mulut manis mereka untuk melarang anaknya melakukan apapun yang mereka tidak suka.

"Maksudnya?" Pay memandangku tajam, kebingungan dengan mulutku yang berbicara lantang tanpa menyerapnya terlebih dahulu agar mudah dipahami.

"Cinta itu cuma sebuah dongeng."

Dan, kudengar suara tawa meledak dari bibirnya. Sepertinya dia sangat puas melihatku seperti ini.

"Baru sadar sekarang, Neng?" Ejeknya puas, masih dengan tawanya. Kubiarkan saja dia tertawa puas seperti itu, hingga akhirnya dia tersedak dan meminum sebotol bir yang sedari tadi hanya duduk terdiam di sampingnya.

Dan tentu saja, aku merebut minuman itu dan meminumnya dengan ganas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun