Saya terus mengangguk, dan pembicaraan terhenti seiring habisnya sesi diskusi kelas pagi itu.
Setelah pembicaraan itu, saya merasa tidak sendiri. Saya dan Astrid, dan mungkin banyak petualang intelektual lainnya, memang memiliki kesamaan yang sama: pikiran kami sedang terbang, entah kapan pikiran itu kembali ke peraduan. Wallahu a'lam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!