Mohon tunggu...
Dedi Priadi
Dedi Priadi Mohon Tunggu... Konsultan - Inventor PRiADI Psychological Fingerprints

Lahir di Bandung, 3 April 1979. Inventor PRiADI Psychological Fingerprints (www.priadi.id) dan author buku Psikologi Keputusan (2022).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Astrid dan Pikiran yang Terbang

28 Oktober 2013   09:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Antropologi, saya mendapatkannya tahun 2002."

"Lalu kenapa kamu di sini sekarang?"

"Saya sudah kehilangan minat tentang Antropologi. Saya merasa itu bukan bidang yang ingin saya tekuni lebih lanjut. Menjadi antropolog itu menyita waktu saya, menjauhkan saya dengan keluarga saya. Saya punya empat orang anak yang butuh perhatian lebih. Saya merasa kurang pintar jika harus belajar filosofi antropologi, karena itu saya harus selalu melakukan studi lapangan jika ingin terus berkarya. Saya ingin selalu dekat dengan keluarga, dan ingin belajar apa yang sebenarnya menjadi minat saya sesungguhnya"

" Selepas beres dari Oxford, emangnya kamu mengajar di mana?"

" Saya menjadi pengajar di Argentina 4 tahun, lalu kemudia menjadi professor di Tuft University. Beberapa tahun yang lalu saya memutuskan berhenti menjadi professor. Saya merasa itu bukan minat saya lagi."

Saya yang mendengar hanya terbengong, manut-manut sambil menahan kaget bukan kepalang.

" Sekarang saya hanya mengurus keluarga saya."

" Apakah suatu hari nanti kamu akan kembali mengajar?"

" Ya, tentu saja pada waktunya nanti saya akan bekerja lagi."

" Di bidang yang sama seperti dulu?"

" Antropologi maksud kamu?, " sahut Astrid dengan nada sedikit meninggi, "Tentu saja bukan, tidak mungkin saya kembali lagi ke sana, saya merasa itu bukan minat saya lagi. Saya berharap bisa bekerja di tempat di mana saya merasa itu minat saya dan saya temukan kebahagiaan di situ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun