Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wartawan Ujung Tombak Menangkal Berita Bohong

9 Februari 2022   13:45 Diperbarui: 9 Februari 2022   18:49 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan sarana  komunikasi dan informasi saat ini, mudah mengaksesnya dari media konvensional media cetak, media online, dan media sosial yang paling bekembang dan digandrungi.

Kehadiran media sosial begitu mudah seseorang  memberikan informasi kepada masyarakat  bahkan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi antar keluarga, teman, sahabat, yang tidak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan tatap muka akibat jarak.

Penggunaan media sosial bebas menyampakan pesan layaknya seorang wartawan dengan membuat  berita, video, mengedit, memodifikasi tulisan, dan  gambar.

Dengan menggunakan jaringan sosial seseorang dapat mengirimkan informasi-informasi yang terjadi disekelingnya, seperti  politik, sosial, budaya, ekonomi, bahkan mengabarkan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia.

Media sosial dapat juga sarana berbagi saling bertukar poto, mengirim dokumen, bahkan bisa digunakan sebagai menawarkan produk tanpa mengeluarkan biaya besar  dengan keuntungan berlipat ganda, maka jangan heran sekarang banyak bisnis online melalui media sosial.

Bahkan media sosial mengabarkan suatu peristiwa/kejadian lebih cepat dibandingkan media konvensional.

Akan tetapi sering kali media sosial beredar berita bohong (hoaxs)  yang sangat meresahkan masyarakat.

Penggunaan media sosial akhir-akhir ini digunakan menyebarkan kebencian, saling hujat, fitnah, menyerang pribadi/kelompok, kepada seseorang yang menjabat dipemerintahan/lembaga.

Media sosial juga digunakan memprovokasi orang  lain, menyebarkan berita bohong (hoax), adu domba, sesama anak bangsa,  kalau ini digunakan sangat berbahaya sekali,  menyangkut kelangsugan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Maraknya penggunaan media sosial tidak sesuai dengan kemanfaatannya.

Wartawan adalah salah satu ujung tombak menangkal berita-berita bohong  (hoax) yang beredar di medi sosial sesuai dengan kode ethik jurnalistik.

Wartawan mengabarkan sesuai data dan fakta, padahal berita bohong (hoaxs) bukan produk jurnalistik, tapi ada juga yang menghubungkan   dengan berita.

Setiap wartawan memberikan informasi pada masyarakat selalu mempertimbangkan kemanfaatan pada masyarakat, sebab produk jurnalistik harus bisa memberikan kebaikan pada masyarakat yang membacanya.

Dengan bekembangnya beredar informasi di media sosial jangan sampai wartawan mengutip sumber berita dari media sosial yang ternyata hoax.

Maraknya berita bohong menjadi tantangan  wartawan agar memberikan informasi pada masyarakat,  bahwa berita hoax itu adalah preseden negatif pada perkembangan teknologi informasi.

Masyarakat pembaca berharap wartawan menjadi ujung tombak menangkal dan memerangi berita bohong baik berita ekonomi, sosial,budaya, dan politik, untuk menjaga kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedepan harus ada kontrol pemanfaatan penggunaan media sosial, jangan sampai media  sosial dipergunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan misalnya  digunakan  memprovokasi masyarakat   dengan ujaran kebencian,(dm).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun