Penggunaan sarana  komunikasi dan informasi saat ini, mudah mengaksesnya dari media konvensional media cetak, media online, dan media sosial yang paling bekembang dan digandrungi.
Kehadiran media sosial begitu mudah seseorang  memberikan informasi kepada masyarakat  bahkan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi antar keluarga, teman, sahabat, yang tidak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan tatap muka akibat jarak.
Penggunaan media sosial bebas menyampakan pesan layaknya seorang wartawan dengan membuat  berita, video, mengedit, memodifikasi tulisan, dan  gambar.
Dengan menggunakan jaringan sosial seseorang dapat mengirimkan informasi-informasi yang terjadi disekelingnya, seperti  politik, sosial, budaya, ekonomi, bahkan mengabarkan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia.
Media sosial dapat juga sarana berbagi saling bertukar poto, mengirim dokumen, bahkan bisa digunakan sebagai menawarkan produk tanpa mengeluarkan biaya besar  dengan keuntungan berlipat ganda, maka jangan heran sekarang banyak bisnis online melalui media sosial.
Bahkan media sosial mengabarkan suatu peristiwa/kejadian lebih cepat dibandingkan media konvensional.
Akan tetapi sering kali media sosial beredar berita bohong (hoaxs) Â yang sangat meresahkan masyarakat.
Penggunaan media sosial akhir-akhir ini digunakan menyebarkan kebencian, saling hujat, fitnah, menyerang pribadi/kelompok, kepada seseorang yang menjabat dipemerintahan/lembaga.
Media sosial juga digunakan memprovokasi orang  lain, menyebarkan berita bohong (hoax), adu domba, sesama anak bangsa,  kalau ini digunakan sangat berbahaya sekali,  menyangkut kelangsugan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Maraknya penggunaan media sosial tidak sesuai dengan kemanfaatannya.
Wartawan adalah salah satu ujung tombak menangkal berita-berita bohong  (hoax) yang beredar di medi sosial sesuai dengan kode ethik jurnalistik.
Wartawan mengabarkan sesuai data dan fakta, padahal berita bohong (hoaxs) bukan produk jurnalistik, tapi ada juga yang menghubungkan  dengan berita.
Setiap wartawan memberikan informasi pada masyarakat selalu mempertimbangkan kemanfaatan pada masyarakat, sebab produk jurnalistik harus bisa memberikan kebaikan pada masyarakat yang membacanya.
Dengan bekembangnya beredar informasi di media sosial jangan sampai wartawan mengutip sumber berita dari media sosial yang ternyata hoax.
Maraknya berita bohong menjadi tantangan  wartawan agar memberikan informasi pada masyarakat,  bahwa berita hoax itu adalah preseden negatif pada perkembangan teknologi informasi.
Masyarakat pembaca berharap wartawan menjadi ujung tombak menangkal dan memerangi berita bohong baik berita ekonomi, sosial,budaya, dan politik, untuk menjaga kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedepan harus ada kontrol pemanfaatan penggunaan media sosial, jangan sampai media  sosial dipergunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan misalnya  digunakan  memprovokasi masyarakat  dengan ujaran kebencian,(dm).
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H