Mohon tunggu...
Dedi Manalu
Dedi Manalu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa teknik mesin yang sangat mencintai seni dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sang Ayah #1

25 Februari 2014   01:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Intan…buka pintunya Intan…”

“iya sebentar…” jawab Intan setelah ia dekat dengan pintu dan kemudian membuka pintu.

“kenapa selalu malam-malam begini pulangnya pa? apa ga bisa pulang agak cepat biar bisa menemani anak-anak bermain?” Tanya Intan dengan agak kesal terhadap suaminya.

“iahhhh……”jawab Agus dengan asal dan ternyata dia sedang mabuk berat. Sampai-sampai jalannya hampir jatuh.

“kamu mabuk pa? hahhhhhh……” Tanya Intan sambil menghela nafasnya.

Kemudian Intan menuntun suaminya masuk ke kamar agar ia beristirahat setelah ia melihat suaminya mabuk berat. Intan memang istri yang baik dan selalu sabar menghadapi suaminya.

Besok paginya, Agus terpaksa tidak mengajar disekolah, karena ia merasa tidak enak badan akibat dari mabuk semalam. Kelakuan Agus tetap tak berubah. Sembuh dari sakit, ia malah pergi lagi berjudi dan mabuk-mabukan.
Satu tahun berlalu dan Agus tidak berubah sedikit pun tapi malah tambah parah. Sampai-sampai ia hampir dipecat dari profesinya sebagai guru karena sudah sangat sering absen dan malas-malasan mengajar karena sudah terjerat oleh perjudian dan mabuk-mabukan. Namun, istrinya yang selalu tabah dan sabar tak ingin suaminya jatuh dan dipecat dari profesinya sebagai guru. Intan berpikir sangat keras bagaimana caranya untuk menyelamatkan suaminya dari situasi ini.Tiba-tiba terlintas dibenaknya, bagaimana kalau ia meminta ke Dinas untuk pindah tugas suaminya. Kemudian ia pergi ke tetangganya yang juga adalah keluarganya dan ketepatan tetangganya kerja di kedinasan.

“bersambung……..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun