Mohon tunggu...
Dedi Manalu
Dedi Manalu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa teknik mesin yang sangat mencintai seni dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sang Ayah #1

25 Februari 2014   01:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Lima tahun berlalu, bayi Agus dan Intan yang diberi nama Roy sudah besar dan bahkan mereka sudah punya anak yang kedua berjenis kelamin perempuan berumur 2 tahun yang diberi nama Ria.

Agus mulai berubah dan kembali seperti sifatnya yang semula yaitu jadi jarang pulang ke rumah. Ia kembali lagi berjudi. Intan hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan suaminya Agus yang mulai berjudi lagi.

“Roy,tolong jaga adikmu dulu yah, Ibu mau ke warung dulu sebentar.”

“ia bu..” jawab Roy sambil mendekati adiknya Ria yang sedang asyik bermain sendiri dengan mainannya.

Intan kemudian pergi ke warung untuk membeli beras dan perlengkapan dapur lainnya.Setelah sampai di warung, ia melihat suaminya sedang bermain judi di samping warung tempat Intan membeli beras. Intan kemudian mendekati suaminya…

“Belum puas juga main judi nya??” ucap Intan ke suaminya.

“hahh..apa sih..!!” jawab Agus sambil tersenyum sinis.

“nggak usah pulang-pulang lagi ya ke rumah, nanti aku suruh Roy nganterin baju dan makananmu ke sini.”

“ia..ia.. ini sebentar lagi pulang”

“nggak usah pulang, di sini aja terus..” ucap Intan dengan sinis sambil pergi meninggalkan tempat suaminya berjudi.

“Gus,istrimu sudah marah tuh…” ucap salah satu teman Agus berjudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun