Mohon tunggu...
Dedi Manalu
Dedi Manalu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa teknik mesin yang sangat mencintai seni dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sang Ayah #1

25 Februari 2014   01:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Murni,tolong lakukan sesuatu, ini rasanya sakit sekali..!”

Tanpa pikir panjang, Intan langsung bergerak mencari sesuatu. Dan ternyata dia mengambil handuk.

“maaf Intan sebelumnya, saya memang tidak mengerti sedikit pun tentang perrsalinan,tapi saya tidak tahu harus berbuat apa.. saya tidak mungkin meninggalkanmu untuk memanggil dokter atau siapapun yang mengerti….” Ucap Murni dengan pasrah dan prihatin.

“Murni…sakitt…. “

“kamu pasti bisa Intan, ayo dorong terus… ayo Intan.. dorong terus..”

“ayo Intan, dorong terusss…..”

“uhhhhh…ahhh… sakit bangat Murni”

“ia.. ia… begitu Intan,, dorong terus… kamu pasti bisa… ayo Intan… teruss….tinggal sedikit lagi, ini sudah mulai kelihatan…” ucap Murni ketika ia mulai melihat bayi yang akan lahir.

Lima menit perjuangan Intan dan Murni untuk melahirkan seorang anak ke dunia yang fana ini. Dan akhirnya Intan melahirkan bayinya dengan selamat. Murni yang membantu Intan melahirkan sangat terpukau dengan kondisi yang mereka alami.Sambil membersihkan tubuh bayi Intan,

“selamat ya Intan, bayi  kamu laki-laki….  “

Intan hanya tersenyum melihat ke arah Murni seraya mengucap syukur kepada Murni yang membantunya melahirkan bayinya dan yang lebih utama adalah kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun