Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pasca Kunjungan Paus Fransiskus dan Perenungan Esensial Bhinneka Tunggal Ika

2 Januari 2025   18:52 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/DONNY FERNANDO/Kompas.com)

Salah satu bentuk toleransinya adalah menerima dan menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan hangat. Antusias dari umat katolik, pemerintahan, serta masyarakat sipil terlihat dalam sosial media maupun secara langsung.

Pesan penting Sir Fransiskus dalam kunjungannya membawa tema faith, fraternity, and compassion (jalandamai.org, 2024) [5]. Faith yang merupakan tujuan yang sesuai dengan ajaran Katolik, untuk mengadakan Misa Akbar di GBK yang dihadiri lebih dari 80 ribu umat katolik dan disiarkan langsung. Fraternity memiliki arti persaudaraan, implementasinya dengan kunjungan Sir Fransiskus ke Masjid Isitqlal dengan bertemu pelbagai pimpinan umat beragama di Indonesia.

Kemudian compassion yang bermakna kasih sayang, tampak pada sikap Sir Fransiskus yang menebar kasih sayang pada siapa pun di Indonesia. Terlihat jelas, Paus Fransiskus membuka kaca mobil dan beberapa kali berhenti hanya untuk menyapa, lalu bersalaman dengan masyarakat Indonesia.

Perlu digaris bawahi bahwa Sir Fransiskus sangat mengapresiasi Bhinneka Tunggal Ika dalam pidato penutupnya di Masjid Istiqlal, ia menyampaikan:

"Terima kasih atas senyum ramah Anda, yang selalu terpancar di wajah Anda dan merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin Anda. Semoga Allah melestarikan anugerah ini. Dengan pertolongan dan berkat-Nya, maju terus, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Terima kasih, " (kompas.com, 2024) [6].

Sir Fransiskus secara tidak langsung menegur kita semua, yang tidak betul-betul memahami betapa esensialnya Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung nilai toleransi dan nilai harmonis bagi manusia. Indonesia telah mengalami fase historis yang panjang dimulai sejak kerajaan Sriwijaya, lalu Majapahit dan seterusnya.

Oleh sebab itu, dalam konteks saat ini, kita perlu memahami ulang makna filosofis dan esensial dari Bhinneka Tunggal Ika yang bukan hanya sekedar simbol atau sebatas omong kosong belaka, tetapi lebih jauh lagi, kita memahaminya sebagai prinsip kehidupan yang damai dan penuh makna.

Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Bersatu dalam Keberagaman", mengakui bahwa keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa Indonesia adalah kekuatan dan kekayaan bangsa. 

Gagasan tersebut menjadi pedoman dalam membangun masyarakat yang terbuka, adil, dan harmonis di tengah perbedaan yang niscaya. Namun, dalam konteks yang lebih terkini, dihadapkan oleh tantangan yang teramat berat seperti globalisasi, perkembangan teknologi, dan arus informasi cepat tanpa filterisasi memperluas interaksi yang dapat menimbulkan perpecahan.

Solusi yang ditawarkan Sir Fransiskus sebagai kepala negara Vatikan dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, mengunjungi Indonesia dengan tujuan diplomatik dan menyebarkan pesan yang mendalam tentang kerukunan. Perbedaan keyakinan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk bersatu dalam kebaikan. Paus Fransiskus telah menekankan betapa pentingnya dialog antargama dan toleransi untuk mencapai kedamaian yang berkelanjutan.

Pesan ini sangat relevan bagi orang Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tetapi ada juga terdapat umat Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang tinggal bersama. Di Indonesia, dialog antarumat beragama telah lama menjadi bagian dari kehidupan sosial. Namun, kunjungan Paus Fransiskus dapat memberikan dorongan tambahan untuk memperkuat upaya-upaya tersebut. Indonesia memiliki kemampuan untuk mengatasi prasangka yang sering menjadi penghalang untuk hubungan harmonis dengan memperluas dialog dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun