Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Pria Baik Sering Ditinggalkan?

17 Desember 2023   20:57 Diperbarui: 1 Januari 2024   13:00 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Emangnya mau kemana?" ungkapnya.

Saya pun bingung harus menjawab apa. Dengan gagap saya menjawab, "Ke alun-alun Pamulang, pernah?".

Langsung saya kesana, dengan malu-malu. Berbicara banyak hal tentang perkuliahan, organisasi, dan kehidupan saya sebagai anak pertama.

Esok harinya, saya mengajak ia untuk lari sore. Disinilah kita tidak berhenti untuk ngobrol semaunya. Topik apa pun, kita bicarakan. Secara spesifik saya juga membicarakan, tentang pandangannya dengan "cowok yang masih merintis karir".

Malamnya, kita lanjut. Saya ajak ke warkop. Tak terduga, ia mau tanpa bertanya-tanya. Ia sambil membaca buku, saya pun memandangnya dengan diam-diam.

Tak lama, saya memberanikan diri untuk menawarkan sebuah ide. "Apakah kamu mau dengan pria yang masih berproses alias pengangguran ini? Kalau tidak mau, tidak apa, saya tidak memaksa," ungkap saya kepadanya.

Ia terdiam sejenak, lalu memberikan jawaban "boleh".

Kemudian kita jalankan hari-hari selama 2 bulan, yang terasa seperti sudah 2 tahun. Gaya berpacaran kita santai, saling terbuka, apa adanya, dan mengalir. Sehingga tidak membosankan.

Setelah kenangan yang telah kita lalui, saya diputuskan dengan alasan; mood dia tidak dapat terkontrol, dan menyusahkan saya terus. Membingungkan. Kalau sebelumnya, saya dengan Raz ditinggalkan dengan alasan; saya terlalu baik. Kalau Hani; Aku takut merepotkan dan menyusahkanmu atas mood ku yang tidak jelas dan tak bisa ku kontrol.

***

End

*Dilarang COPAS, Wajib Mengutip Tulisan ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun