Mohon tunggu...
Dedi  Djanuryadi
Dedi Djanuryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Man Born is free but everywhere in chains

Penggiat jurnalistik, public relations, fotografi, modelling, serta event organizer.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengelola Cerdas "Durian Jatuh" di Masa Pandemi

18 Agustus 2020   10:23 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:48 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudahan regulasi lembaga keuangan tersebut, diharapkan menjadi tonggak utama yang bisa meredam dampak ekonomi ke keterpurukan yang lebih parah lagi.Terutama bagi  para pelaku usaha di tataran menengah dan bawah (UKM). 

Seperti diantaranya  memberikan suku bunga pinjaman yang lebih rendah untuk kegiatan  usaha  yang terkena dampak wabah, membebaskan berbagai biaya untuk setiap transaksi dan pembayaran, serta memungkinkan para pelaku usaha menunda pembayaran pinjaman selama menunggu penghapusan denda keterlambatan membayar cicilan pinjaman,  secara proaktif membebaskan biaya pengiriman uang pembayaran lintas batas, serta mempercepat waktu pengembalian deposito. 

Dengan regulasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan gelontoran dana secara mudah. Para pelaku usaha di level tersebut dapat mengembangkan usaha-usaha baru yang lebih inovatif dan menguntungkan. 

Seperti misalnya bisnis online yang melibatkan banyak sekali  para pengusaha antara (reseller) bersama partikel-partikel penyertanya (pemasok bahan produksi, pembuat produk, jasa ekspedisi, dan lain sebagainya), terbukti semakin bisa diandalkan sebagai benteng pertahanan kelangsungan perekonomian masyarakat . Persepsi keresahan pandemi akan terasa jadi yummy dan tidak akan dianggap sebagai beban yang merepotkannya lagi.

Bagi parapelaku usaha, bantuan pemerintah ini seperti  buah durian yang jatuh sendiri dari pohonnya. Untuk bisa menikmati rasa lezat isinya, harus hati-hati dan pandai mengupasnya. 

Karena kalau sembrono memperlakukannya, bisa-bisa akan terkena tusukan durinya. Begitu juga dalam mengelola dana tersebut, kita harus pandai-pandai mengelolanya. Dalam arti, dana tersebut akan terasa menguntungkan kalau kita kelola dengan penuh tanggungjawab, disiplin ketat, serta akuntable

Penggunaan dana itu  bisa diibaratkan juga seperti mandi.  Dengan air seember ataupun sekolam, kita tetap masih bisa  mandi. Begitu juga dalam hal pengelolaan keuangan. Kemudahan mendapat kucuran dana bank, jangan justru menjadi lobang jebakan yang akan menenggelamkan kita. 

Bukan zamannya lagi dana bank yang diperoleh diperuntukan kepentingan di luar nilai-nilai ekonomis yang nantinya akan menjadi beban utang (debt trap). Dana bank yang kita peroleh  harus benar-benar dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan yang bisa membiayai kehidupan kita dan keluarga  dalam jangka waktu panjang.

Mengatur anggaran keuangan dari bank disaat pandemi merupakan salah satu kegiatan yang gampang-gampang sulit, Asal pada awalnya ada niat untuk membuat dana itu sebagai pijakan dasar membangun tatanan kesejahteran berjangka panjang, maka prosesnya akan berlangsung begitu mengasyikan. Karena pengaturan tersebut akan menjadi seni mengelola keuangan yang bertumbuh menjadi sebuah pemwujudan jaminan kita kelak di hari tua. Berikut  beberapa langkah yang perlu diambil untuk mengelola keuangan di masa pandemi dengan benar.

Pertama, memahami situasi keuangan saat ini. Sebelum memulai pengelolaan uang, terlebih dahulu  kita perlu mengetahui berapa banyak uang pinjaman bank yang kita miliki saat ini. 

Lalu mencatat semua pendapatan dan pengeluaran rutin bulanan. Jika perlu, simpan tanda terima selama sebulan untuk menentukan di mana uang dibelanjakan di luar tagihan besar seperti sewa tempat atau kendaraan, keperluan  harian, atau pembayaran utang. Hal  ini banyak dilakukan orang untuk mengingat pengeluaran pembelian barang-barang yang sering tidak tercatat  seperti belanja  bahan makanan atau makan-makan di luar rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun