Donald Trump lagi kegerahan. Pasalnya, Joe Biden, pesaingnya di pemilihan presiden (pilpres) 3 November 2020 nanti, telah memilih pasangan yang selama ini sangat di'nyinyiri'nya, yaitu wanita cemerlang dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Seperti dilansir Washington Post baru-baru ini (13/8), Trump mengatakan Biden telah salah memilih pasangan. Menurutnya, Kamala itu terlalu banyak  omong dan omongannya itu semuanya hanya bualan saja. Tidak hanya itu,Trump juga menilai Kamala sebagai sosok sangat jahat, mengerikan, sekaligus tidak sopan. Sentilan Trump  tersebut seolah mau mengingatkan Biden pada debat penentuan kandidat Partai Demokrat dulu di pilpres 2019.Â
Saat itu Kamala Harris beberapa kali berselisih faham dengan Joe Biden dan menyudutkan Biden sebagai mantan senator yang pro pemisahan rasial di masyarakat Amerika Serikat (AS).Â
 "Seperti yang kita tahu, saat itu di  pemilihan pendahuluan saja,  dia melakukannya dengan sangat buruk. Hanya mendapat poin sekitar 2% dari harapan yang dinginkan. Jadi saya sedikit terkejut bahwa dia (Biden) memilihnya."
Lewat akun twitternya, @realDonaldTrump, Trump  menyebut  pilihan cawapres yang dilakukan Biden itu sebagai bukti bahwa Biden adalah "cangkang kosong yang diisi dengan agenda ekstrim kaum radikal di sayap kiri".Â
Kamala Harris merupakan wanita kulit hitam blasteran Asia-Amerika pertama dalam sejarah perpolitikan AS yang mendapat kesempatan tampil sebagai calon wakil presiden.Â
Sebelumnya Geraldine Ferraro (1984) dari Partai Demokrat dan Sarah Palin dari Partai Republik (2008) pernah dicalonkan keposisi tersebut, namun tak berhasil. Senator  California keturunan India-Jamaika  ini, sejak lama telah diunggulkan untuk posisi nomor dua diajang pilpres AS.Â
Mantan jaksa agung California ini menarik perhatian publik atas upayanya mendesak pemerintahan Trump untuk segera mereformasi lembaga kepolisian  di tengah-tengah protes anti-rasisme nasional yang terjadi baru-baru ini.
Belum pernah ada sebelumnya  seorang wanita kulit berwarna mendapat  kehormatan ditunjuk sebagai calon wakil presiden oleh salah satu partai terbesar di AS.  Namun kali ini Kamala Harris mendapatkannya.
Biden sendiri lewat cuitan twitternya menyatakan bahwa Kamala Harris memiliki "kehormatan besar" sebagai calon orang nomor dua di negeri adi kuasa itu. Juga mantan Presiden AS Barack Obama  yang Biden menjabat sebagai wakil presiden selama delapan tahun - mentweet: "Dia lebih dari siap untuk pekerjaan itu. Dia menghabiskan karirnya membela konstitusi kita dan berjuang untuk orang-orang yang membutuhkan penanganan yang adil. Ini hari yang baik untuk negara kita. Sekarang mari kita memenangkannya."
Pada konferensi pers kubu Trump di Gedung Putih, Selasa kemarin (11/20), Â seorang Republikan, menggambarkan Kamala sebagai "draft pick nomor satu saya." Kamala akan berdebat dengan pasangan Trump, Wakil Presiden Mike Pence, pada 7 Oktober 2020 di Salt Lake City, Utah.
Pandangan Biden terhadap Kamala diakuinya sebagai  pilihan masyarakat atas track record yang dimilikinya. Ia menggambarkan Kamala sebagai pejuang tak kenal takut untuk rakyat kecil dan salah satu pegawai negeri terbaik di pemerintahan AS.
Biden memperhatikan sepak terjang Kamala saat bekerjasama dengan mendiang putranya, Beau Biden, ketika  keduanya menjabat jaksa agung California.
 "Saya menyaksikan mereka mengambil alih bank-bank besar, mengangkat orang-orang yang bekerja, dan melindungi wanita dan anak-anak dari pelecehan," tweetnya.
 "Saat itu saya bangga, dan sekarang saya bangga memiliki dia sebagai mitra saya dalam kampanye ini."
Cuitan Biden tersebut dibalas Kamala dengan cuitan : "Beliau dapat menyatukan rakyat Amerika karena dia menghabiskan hidupnya berjuang untuk kita. Dan sebagai presiden, dia akan membangun Amerika yang memenuhi cita-cita kita".
 "Saya merasa terhormat untuk bergabung dengannya sebagai calon Wakil Presiden partai kami, dan melakukan apa yang diperlukan untuk menjadikannya Panglima Tertinggi kami."
Pilihan Biden atas Kamala tersebut juga berdasarkan  janji Biden sebelumnya di bulan Maret  untuk menempatkan  seorang wanita  kulit hitam di posisi terdekatnya. Seruan dari  kubunya itu tambah menguat setelah terjadinya kerusuhan sosial akibat kebrutalan polisi terhadap orang Afrika-Amerika.Â
Siapa Kemala Harris itu?
Ia seorang kader Partai Demokrat kelahiran  Oakland, California. Kedua orang tuanya imgiran. Ibu dari India dan ayah  dari Jamaika.
Kamala kuliah di salah satu perguruan tinggi kulit hitam terkemuka  di AS, Howard University yang dirasakannya sebagai salah satu pengalaman paling formatif dalam hidupnya. Sebagai ras berwarna, ia merasa nyaman dengan identitasnya  asal usul darahnya, walaupun ia tetap merasa sebagai "orang Amerika".
Tahun 2019, ia mengatakan kepada Washington Post bahwa politisi tidak boleh masuk ke dalam kompartemen karena alasan warna atau latar belakang mereka.Â
 "Maksud saya adalah saya adalah siapa saya. Saya baik dengan itu. Anda mungkin perlu mencari tahu, tapi saya baik-baik saja dengan itu," katanya.
Terkadang pilihan rasional menjadi alasan seorang pimpinan untuk memutuskannya. Kamala Harris menjadi kandidat utama  untuk menjadi pasangan Joe Biden sejak saat calon presiden dari Partai Demokrat tersebut, di bulan Maret mengumumkan akan memilih seorang wanita untuk menjadi pasangannya.
 "Ia relatif muda dan telegenik, dan sebagai putri imigran Jamaika dan India mencerminkan keragaman Partai Demokrat yang tumbuh,"ujar Biden,
Kemilau Mutiara Hitam ini mulai tersorot media nasional,sejak kampanye pilpres 2019. Ia  mampu  bertahan terhadap berbagai tekanan  untuk menjadi nomor dua yang tidak pernah dimiliki para saingannya.Â
Selain itu, kedekatan lama Kamala dengan mendiang putra Joe Biden, Beau Biden, semasa keduanya menjadi jaksa agung, merupakan salah satu faktor yang tidak bisa dikesampingkan pengaruhnya. Biden menjunjung tinggi keluarga dan hubungan itu mungkin bisa jadi salah satu alasan kuat Biden memilih Kamala.
Sekarang Kamala  akan berkampanye lagi dan membuktikan bahwa dia layak mendapatkan pilihan bersejarah ini. Jika berhasil, ia akan berada di posisi utama untuk mencalonkan diri di bursa  pilpres 2024 nanti. Saat ini Kamala telah menjadi tokoh penting harapan masa depan Partai Demokrat.
Apa prestasinya selama ini?
Setelah empat tahun di Howard University, lalu Kamala  melanjutkan kuliah hukumnya di California University, Hastings. Setelah itu ia  mulai berkarir di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Sebelum terpilih  sebagai wanita pertama sekaligus orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California,  ia menjadi pengacara ternama  dan aparat penegak hukum di negara bagian terpadat penduduknya di AS, yakni San Fransisco. Kemudian tagun 2003, ia menjadi kepala kejaksaan tinggi di wilayah itu.
Selama hampir dua periode masa jabatannya sebagai jaksa agung, di Partai Demokrat yang dimasukinya, Kamala menjadi salah satu  bintang partai yang namanya sedang naik daun. Kondisi tersebut dimanfaatkannya untuk mengikuti pemilihan senator muda di California. Tahun 2017 ia terpilih menjadi wanita kulit hitam kedua yang mencapai posisi tersebut. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H