Mohon tunggu...
Dedi  Djanuryadi
Dedi Djanuryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Man Born is free but everywhere in chains

Penggiat jurnalistik, public relations, fotografi, modelling, serta event organizer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kamala Harris, "Mutiara Hitam" Pemutus Rantai Rasialisme di AS

13 Agustus 2020   09:45 Diperbarui: 8 September 2020   10:30 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
washintonsources.com

 "Maksud saya adalah saya adalah siapa saya. Saya baik dengan itu. Anda mungkin perlu mencari tahu, tapi saya baik-baik saja dengan itu," katanya.

Terkadang pilihan rasional menjadi alasan seorang pimpinan untuk memutuskannya. Kamala Harris menjadi kandidat utama  untuk menjadi pasangan Joe Biden sejak saat calon presiden dari Partai Demokrat tersebut, di bulan Maret mengumumkan akan memilih seorang wanita untuk menjadi pasangannya.

 "Ia relatif muda dan telegenik, dan sebagai putri imigran Jamaika dan India mencerminkan keragaman Partai Demokrat yang tumbuh,"ujar Biden,

Kemilau Mutiara Hitam ini mulai tersorot media nasional,sejak kampanye pilpres 2019. Ia  mampu  bertahan terhadap berbagai tekanan  untuk menjadi nomor dua yang tidak pernah dimiliki para saingannya. 

Selain itu, kedekatan lama Kamala dengan mendiang putra Joe Biden, Beau Biden, semasa keduanya menjadi jaksa agung, merupakan salah satu faktor yang tidak bisa dikesampingkan pengaruhnya. Biden menjunjung tinggi keluarga dan hubungan itu mungkin bisa jadi salah satu alasan kuat Biden memilih Kamala.

Sekarang Kamala  akan berkampanye lagi dan membuktikan bahwa dia layak mendapatkan pilihan bersejarah ini. Jika berhasil, ia akan berada di posisi utama untuk mencalonkan diri di bursa  pilpres 2024 nanti. Saat ini Kamala telah menjadi tokoh penting harapan masa depan Partai Demokrat.

Apa prestasinya selama ini?

Setelah empat tahun di Howard University, lalu Kamala  melanjutkan kuliah hukumnya di California University, Hastings. Setelah itu ia  mulai berkarir di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.

Sebelum terpilih  sebagai wanita pertama sekaligus orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California,  ia menjadi pengacara ternama  dan aparat penegak hukum di negara bagian terpadat penduduknya di AS, yakni San Fransisco. Kemudian tagun 2003, ia menjadi kepala kejaksaan tinggi di wilayah itu.

Selama hampir dua periode masa jabatannya sebagai jaksa agung, di Partai Demokrat yang dimasukinya, Kamala menjadi salah satu  bintang partai yang namanya sedang naik daun. Kondisi tersebut dimanfaatkannya untuk mengikuti pemilihan senator muda di California. Tahun 2017 ia terpilih menjadi wanita kulit hitam kedua yang mencapai posisi tersebut.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun