Mohon tunggu...
marsianusbura
marsianusbura Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang mengabdi pada lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Kewapante

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning

20 Februari 2024   21:45 Diperbarui: 20 Februari 2024   21:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Situasi (kondisi yang menggambarkan Latar Belakang)

      Berdasarkan situasi hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 1 Kewapante ditemukan bahwa Dalam pembelajaran Materi Perbandingan Siswa kurang aktif, siswa kurang kritis, Peserta didik di sekolah pada umumnya diam dan tidak punya keberanian untuk mengajukan pertanyaan pada guru atau temannya dalam diskusi dan juga dalam proses pembelajaran ketika mendapat pertanyaan atau di beri kesempatan bertanya dari bapa atau ibu guru,siswa lebih memilih diam begitupun ketika diberi soal untuk diselesaikan baik dalam bentuk post test atau LKPD ,siswa sepertinya enggan untuk menyelesaikan. Hal ini tentunya akan berpengaruh kepada proses pembelajaran khususnya pada ketercapaian Tujuan Pembelajaran.Hal ini tentu membuat proses pembelajaran dikelas menjadi terhambat.

Dalam kaitannya untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, guru harus memiliki cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang menjadikan akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang mendukung keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui dari model pembelajaran yang diterapkan guru belum bervariasi dan cenderung hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran masih berpusat kepada guru. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika merupakan tantangan utama dunia pendidikan. Dalam upaya meningkatkan pembelajaran matematika, terutama pada materi Perbandingan Senilai, pendekatan inovatif yang melibatkan PPt serta model pembelajaran PBL menjadi pilihan yang menarik.

Pengamatan di kelas VII C SMP Negeri 1 Kewapante, terlihat motivasi dan keaktifan saat mempelajari materi Perbandingan Senilai masih rendah. Siswa cenderung bosan dan sulit terhubung dengan konsep Perbandingan Senilai. Dari kajian literatur dan wawancara dengan teman sejawat terkait permasalahan tersebut, penyebab masalahnya:

  • Model pembelajaran masih monoton
  • Kurang pemanfaatan media pembelajaran

Best Practice perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan media, model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Selain itu praktik baik juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya pada topik yang sama.

Oleh sebab itu, penulis sebagai guru mendesain pembelajaran inovasi untuk neningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi Perbandingan Senilai dengan mengintegrasikan media pembelajaran PPt dalam model PBL (Problem Bassed Learning) .

Tantangan

Tantangan dalam praktik ini adalah bagaimana menciptakan pembelajaran yang mampu mengatasi ketidakminatan siswa terhadap materi yang dianggap sulit. Mereka perlu melihat keterkaitan konsep matematika dengan dunia nyata. Tantangan lainnya adalah menciptakan pembelajaran yang memanfaatkan PPt secara efektif sehingga bisa meningkatkan minat belajar Siswa.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini antara lain siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Kewapante, Guru yang menentukan model pembelajaran inovatif, media pembelajaran terintegrasi, teman sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan bimbingan dan arahan.

Aksi

Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, adalah :

Guru menggunakan media pembelajaran power point dalam menyajikan masalah- masalah yang ada pada pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin, kemudian pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang didesain dengan kreatif, agar tercipta suasana yang menyenangkan tetapi masih tetap dalam proses belajar mengajar.

Pemilihan model pembelajaran. Guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang sesuai dengan minat dan kreatifitas siswa dengan karakteristik peserta didik dan materi yang digunakan. Guru memilih Problem Base Learning (PBL) karena sesuai kajian literatur dan wawancara dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Guru harus memahami sintak pembelajaran model Problem Based Learning (PBL), serta melaksanakan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang tertuang di modul ajar mulai dari pendahuluan, inti, dan penutup.

Dalam penerapan pembelajaran di kelas dilaksanakan melalui tiga tahapan sesuai dengan model pembelajaran PBL yang diuraikan sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam

Berdoa

Absensi

Menyiapkan peserta didik

Apersepsi

Motivasi

Tujuan pembelajaran

 

Kegiatan Inti

Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

Fase orientasi peserta didik pada masalah

Pada fase ini peserta didik menyimak masalah yang disajikan oleh guru.

Fase mengorganisasi peserta didik

Pada fase ini peserta didik membentuk kelompok heterogen beranggotakan 4-5 orang, lalu guru membagikan LKPD yang di dalamnya sudah terdapat masalah yang akan diselesaikan oleh peserta didik.

Fase membimbing penyelidikan

Pada fase ini guru melakukan pembimbingan pada setiap kelompok belajar yang ada agar permasalahan dapat diselesaikan dengan benar.

Fase menyajikan hasil

Pada fase ini, peserta didik mempresentasikan apa yang menjadi hasil diskusi mereka.

         5. Fase menganalisis dan mengevaluasi proses

Pada fase ini, peserta didik menanggapi hasil pemaparan yang disajikan oleh kelompok penyaji.

Kegiatan Penutup

Kesimpulan

Refleksi

Menyampaikan pembelajaran selanjutnya

Berdoa

Salam

 

 

Refleksi Hasil dan Dampak

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat dari:

Pemilihan model Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.hal ini terlihat dari hasil analisis asesmen pengetahuan mencapai ketuntasan 80 %  dari 25 peserta didik.yakni 20 siswa mencapai ketuntasan KKTP

Penggunaan media Power Point  membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih hidup.

Respon peserta didik di akhir pembelajaran saat refleksi,guru merasa sangat senang dengan proses belajar mengajar. Faktor keberhasilan ini sangat ditentukan oleh guru sebagai fasilitator mulai dari penggunaan media serta model pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam modul ajar.

                Untuk berkelanjutannya dan semakin meningkatnya kemampuan pemecahan masalah maupun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika, kedepannya guru akan lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada serta salah satunya adalah menggunakan model pembelajaran inovatif (PBL).

PEMBAHASAN

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diterapkan model PBL (Problem Bassed Learning) yang mengintegrasikan media pembelajaran PPt. Siswa diajak untuk menonton video ilustrasi yang kemudian  melibatkan siswa untuk menemukan masalah,mengumpulkan,mendiskusikan, menyelesaikan permasalahan tersebut serta mempresentasikan penyelesaian masalah tersebut.Aksi ini memberikan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung, meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu Model Pembelajaran PBL memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekolaborasi, mengatasi masalah bersama, mengembangkan keterampilan inter personal sehingga memungkinkan peningkatan motivasi belajar.

Kemampuan guru dalam menentukan model, metode, dan media yang digunakan serta merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks PBL merupakan sumberdaya yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran ini.

Implementasi PBL dan media pembelajaran PPt secara signifikan mempengaruhi dinamika kelas dan hasil pembelajaran. Dampak positif terlihat dari peningkatan motivasi siswa, yang semula kurang berminat menjadi lebih antusias dan terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Secara keseluruhan, hasil penerapan inovasi ini dapat dianggap efektif. Siswa mendapatkan pemahaman materi, juga mengembangkan keterampilan melalui  menemukan masalah,mengumpulkan dan menganalisis, keterampilan berkolaborasi, berbagi ide, dan memecahkan masalah bersama memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang penerapan konsep Perbandingan dalam kehidupan nyata.

Respon siswa terhadap strategi yang dilakukan sangat positif, tercermin dalam partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Mereka berani berbicara, bertanya, berbagi ide dalam kelompok. Ini menunjukkan bahwa pendekatan PBL dan integrasi materi dalam PPt menciptakan lingkungan pembelajaran aktif dan kolaboratif serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Keberhasilan implementasi inovasi ini dapat dilihat pada, pendekatan inovatif dan kontekstual melalui PBL membuat siswa melihat keterkaitannya dengan dunia nyata, penggunaan media pembelajaran menggunakan PPt membantu meningkatkan daya tarik dan keterlibatan siswa, memudahkan mereka untuk memahami konsep dengan baik. Faktor keberhasilan lainnya adalah peran guru sebagai fasilitator dan motivator (Chairani,2020:3-4), membimbing siswa melalui proses pembelajaran.

Kesimpulan

Pelaksanaan model pembelajaran PBL mampu membuat siswa belajar secara aktif, menyenangkan serta membuat siswa memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan.

PBL juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena mereka memiliki peran aktif dalam menentukan solusi untuk masalah yang diberikan. Dengan demikian, PBL dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan aplikasi yang relevan dengan konteks dunia nyata.

Melalui PBL, siswa juga akan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan kerjasama, dan keterampilan pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karir mereka di masa depan. Mereka akan belajar bagaimana menerapkan pengetahuan dan konsep yang dipelajari dalam situasi dunia nyata, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterampilan aplikasi mereka.

Pembelajaran menggunakan media pembelajaran PPt dapat meningkatkan minat belajar siswa.

PENUTUP

Penerapan inovasi melalui model PBL dan media pembelajaran PPt membuktikan diri sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan menciptakan situasi yang menarik, mengatasi tantangan melalui aksi konkret, dan merefleksikan hasilnya, kita dapat membuka pintu untuk pembelajaran matematika yang lebih bermakna dan memotivasi.

Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan matematika perlu terus didorong untuk mendukung perkembangan siswa di era modern ini

DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud (2021). Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kemdikbud (2021). Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kemdikbud (2017). Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun