Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Legenda Batu Besar Cengal, Bagian 2: Sebuah Pengakuan

6 Januari 2024   00:15 Diperbarui: 7 Januari 2024   15:35 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tadi ada yang salah dengan wajahku, kang?" bisik Dahayu tiba-tiba.

"Tidak ada yang salah, dik."

Dahayu tersenyum mendengar perkataan Batara. Ia lalu bersiap menuju gegedeng selanjutnya. Saat Dahayu hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba Batara mendekati wajah dan telinga Dahayu.

Wajah Batara kini sangat dekat. Ia bahkan bisa mencium aroma wewangian khas di leher Dahayu. Wangi mawar bercampur keringat dan sedikit asap dupa. Dalam posisi seperti itu Batara kemudian berbisik.

"Aku cinta kamu, dik."

Dahayu terdiam. Diam beberapa detik. Wajahnya masih menghadap ke punggung sang ayah yang kini sudah mulai bergerak. Bingung melihat sikap Dahayu, Batara kembali mengulang kata-katanya.

"Aku cinta kamu, Dahayu."

Batara kembali ke posisinya. Dahayu masih terdiam. Tak lama Dahayu kembali melangkah setelah sang ayah meliriknya untuk bisa bersegera. 

Sesaat, beberapa bagian dari tubuh Dahayu bergetar hebat. Wajah cantiknya kini tampak bengong. Napasnya seketika memburu, ada yang bergejolak di dada Dahayu.

Dahayu menekan semua perasaannya itu. Ia tak mau tampak konyol dengan mengumbar luapan rasa bahagia di acara sakral seren tahun. Dahayu terus melangkah meninggalkan Batara yang masih tampak kebingungan itu.

Masih dengan kondisi tak karuan, Dahayu pun menyelesaikan tugasnya tanpa cela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun