Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Keluarga: Jangan Bersedih, Purnama [Bagian 2 Selesai]

1 Desember 2023   00:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   21:26 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan itu tidak diberi judul ataupun tanda pengenal pelukisnya, tapi Purnama tahu bahwa orang yang diceritakan oleh penjaga kios tadi, orang di balik lukisan ini siapa.

“Pulanglah, keluarga lu masih ngebutuhin lu. Lu juga masih ngebutuhin mereka bukan?” kata sang penjaga kios, belum menyerah.

“Ngomong-ngomong bocah di lukisan ini mirip sama lu ya?”

Mendengar hal itu Purnama tersenyum, tampak kedua matanya berbinar.

"Oh iya, sebenarnya gue juga lagi ngebutuhin tenaga permanen di kios gue ini. Jadi lu gak perlu khawatir, kalau lu mau, lu bisa terus kerja bareng gue di sini."

“Terima kasih banyak Koh... Terima kasih. Saya mau!”

Purnama lalu masuk ke dalam, mengambil sebuah buku dari kumpulan barang-barang miliknya. Sebuah buku yang ia kira dapat membantu hidup keluarganya.

Buku itu tampak kusam, namun masih jelas tertera nama pengarangnya di sana ‘Purnama’ dengan judul ‘Jangan Bersedih’. Sebuah novel yang gagal terbit dan gagal membawa kebahagiaan. Ia taruh novel itu bersama tumpukan buku lain dekat lukisan di sana.

“Aku akan pulang. Ayah dan Melati harus tahu, bahwa aku masih membutuhkan mereka.” Purnama tersenyum di tengah-tengah tetesan air matanya yang mulai menderas (selesai).*** Jawa Barat, 2018

Jangan Bersedih Purnama: Cerpen ke-2 Trilogi Perspektif

Trilogi Perspektif: Mentari di Malam Hari; Jangan Bersedih Purnama; Melawan Arus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun