“Astaga! Kau dapat dari mana ini?”
Ibu terdiam, lalu terdengar kembali isak tangis darinya, terdengar lebih menyakitkan.
“Kau dapat dari mana ini!”
“Jangan kau pikirkan! Semua berkas perceraian kita sudah ada di koper ini.”
“Apa kau bilang! Kau sidah gila!”
“Tolong bila kau masih mencintaiku, lepaskan aku! Biarkan aku!”
“Anak-anak, bagaimana dengan mereka? Kau akan meninggalkan mereka begitu saja?” suasana seketika senyap.
“Aku mohon biarkan aku! Aku bisa gila bila terus hidup seperti ini!” pungkas Ibu. Kemudian terdengarlah suara tangisan dari mereka.
Sementara itu dari arah mobil kemudian keluar seorang pria yang punya penampilan bak orang penting. Purnama yang masih ada di depan galeri sontak terkejut mengetahui pria itu. Novel yang sedang dipegang dari tadi itu pun tak terasa sudah diremas-remas olehnya.
“Purnama? Ini rumahmu? Bagaimana sudah siap jadi penulis? Tenang novelmu akan segera dicetak masal, selamat ya,” ujar pria tersebut.
Di dalam galeri tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang sangat mengejutkan. Setiap orang yang ada di sana pun mendengarnya.