Di bagian 2 telah diuraikan kisah lahirnya cucu-cucu Prabu Siliwangi. Terangkum dalam 2 subjudul: Dari Cirebon ke Masjidilharam dan Lahirnya Para Cucu Siliwangi. Bagi yang belum membaca Sejarah Sunda Cirebon Bagian 2, bisa dengan mengeklik tautan berikut. kompasiana.com/bagian2
Artikel ini sendiri merupakan rangkuman atas babad berjudul Babad Tanah Sunda Babad Cirebon yang disusun oleh P.S. Sulendraningrat. Dengan spesifik merangkum bab 16 sampai dengan bab 22. Kisah akan berfokus pada peristiwa bertemunya Syarif Hidayatullah dengan Rasulullah, perjalanan Syarif Hidayatullah ke Cirebon dan China, hingga pengangkatannya sebagai kuwu di Cirebon. Berikut merupakan kisahnya.
- Perjalanan Menuju RasulullahÂ
Syarif Hidayatullah di Mesir sudah beranjak remaja dan ingin sekali belajar Islam langsung kepada Rasulullah. Karena Rasulullah sudah wafat jadi ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Akan tetapi, entah kenapa ia tetap bersikukuh, maka dimulailah petualangan spiritual Syarif Hidayatullah.
Dalam perjalanannya menuju Rasulullah, ia kemudian bertemu dengan berbagai sosok di luar nalar manusia. Bertemu pendeta yang diazab oleh nabi Sulaiman, bertemu kendi nabi Nuh yang bisa bicara, sampai dengan bertemu nabi Ilyas yang kemudian memberikannya sebuah baju.
Selain itu, di momen ini pula Syarif Hidayatullah bertemu nabi Khidir. Berkat nabi Khidir, Syarif Hidayatullah pun sampai ke negeri jin. Di sana, ia lalu bersemedi dan terbanglah ia, melesat ke langit 1 s.d 6.
Di langit ke-6 inilah Syarif Hidayatullah bertemu dengan Rasulullah. Rasulullah kemudian memberikannya nasihat, pembelajaran, dan nama baru, Insankamil.
Setelah perjalanan luar biasa itu, Syarif Hidayatullah pun pulang ke Mesir. Ia kemudian meminta izin kepada Ayahanda dan Ibundaya untuk bisa melakukan perjalanan kembali, menyempurnakan agama Islam dengan melakukan ibadah haji. Setelah mendapatkan restu, maka berangkatlah ia melakukan perjalanan ke Makkah.
Di tengah perjalanan, Syarif Hidayatullah dibegal oleh beberapa orang kriminal. Namun, pada akhirnya para begal itu malah mengikuti Syarif Hidayatullah ke Makkah. Mereka mengikuti Syarif Hidayatullah, setelah menyaksikan kesaktian Syarif Hidayatullah yang ternyata bisa mengubah pohon menjadi emas.
Singkat cerita sampailah rombongan ini ke Makkah. Berhajilah mereka, kemudian perjalanan berlanjut ke Madinah, melakukan jiarah ke makam Rasulullah. Dalam rangkaian perjalanan ibadah haji ini mereka kemudian belajar ilmu empat mazhab. Setelah itu, pulanglah Syarif Hidayatullah ke Mesir.
- Pulang ke Negeri Sang Ibu: Cirebon
Seiring bertambahnya dewasa, Syarif Hidayatullah pun mulai mendapatkan kepercayaan di berbagai hal, termasuk di ranah pemerintahan. Ia kemudian diangkat menjadi Sultan Mesir menggantikan Ayahandanya yang wafat.