Anda lebih fokus kepada skedul kapan Anda harus push up Jadi, targetnya bukan pada banyaknya push up lagi. Targetnya sudah beralih menjadi : pokoknya ada push up-nya di skedul yang sudah Anda tentukan itu. Anda fokus di skedul dan di aksi dalam hal ini tidak lagi target waktu dan hitungan. Bila sudah demikian hitungan bisa Anda tetapkan kemudian perlahan-lahan.
3. Bangun Strategi Mengatasi KesalahanÂ
Pak James memberikan beberapa strategi untuk mengatasi hal tersebut sebagai berikut:
1. Pengingat otomatis
Gunakan pengingat otomatis agar kebiasaan baik Anda itu menjadi kebiasaan yang terkait erat dengan aktivitas yang sudah Anda sering lakukan.
Hal-hal apa yang biasanya sudah otomatis Anda lakukan setiap hari? Sholat subuh? Setiap sholat subuh Alhamdulillah Anda jarang kesiangan. Otomatis Anda sudah pasti bangun tanpa perlu bantuan dari orang lain?
Nah jadikan trigger setelah sholat subuh sebagai pengingat untuk push up. Atau, Kondisikan lingkungan kamar Anda sedemikian rupa sehingga Anda ingat bahwa hari itu Anda harus push up. Misalkan, meletakkan baju olahraga di sisi sajadah Anda, atau pasang gambar tubuh seorang atlet di depan Anda dan lain sebagainya sebagai pengingat dan pembakar semangat.
2. Tetap teguh pada skedul Anda
Sekarang begini, Anda punya skedul untuk push up 50 kali, setiap senin, rabu dan kamis jam 5 pagi selama 15 menit saja. Lalu tiba-tiba Anda bangun di Senin hari di waktu sudah menunjukkan 5.15 pagi. Apa yang kemudian Anda lakukan? Anda mungkin berpikir ya sudah, waktu habis mau bagaimana lagi. Stop! Jangan lagi berpikir seperti itu lagi.
Lakukan saja push up sebanyak yang Anda mampu dalam waktu luang yang tersisa bila masih memungkinkan.
3. Balas dendamlah