[caption id="attachment_383028" align="aligncenter" width="550" caption="Dua gelas Kopi Joss dengan arang yang mengambang di atasnya, ciri khas dari Kopi Joss jogja. (sumber foto, mindtalk.com)"]
Penamaan sego Kucing yang dalam bahasa Indonesia berarti nasi Kucing karena porsinya sedikit seperti untuk makan Kucing. Dibungkus dengan daun pisang di dalamnya ada sambel Teri ada juga tempe oseng dan bihun. Jika makan satu bungkus masih kurang kenyang boleh nambah hingga kenyang asal bayar saja :D
Pelanggan Kopi Joss untuk semua kalangan. Mulai dari pejabat, seniman, budayawan, wartawan, mahasiswa, hingga pekerja malam semuanya bisa datang dan membeli Kopi Joss. Para seniman yang sering nongkrong di tempat itu antara lain Marwoto Kawer, Butet Kartarejasa, Djaduk Ferianto, Emha Ainun Nadjib, dan lain-lain.
Masih ingat kali pertama datang ke Jogja dalam rangka belajar di Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) hingga lulus ke perguruan tinggi, jika dihitung sejak 2003-2014. Pada tahun 2015 awal, kami pun pindah dan menetap di Jakarta. Di Jakarta belum menemukan Kopi Joss, sebagai gantinya saya mengkonsumsi kopi Nescafé. Menulis artikel ini pun ditemani oleh secangkir kopi Nescafé. Jogja memang istimewa, ngangenin maka tidak heran ada tagline "Jogja Never Ending Asia". Love You and Miss You Jogja. Salam blogger.
[caption id="attachment_383103" align="alignleft" width="550" caption="Sumber dokumentasi pribadi. Pengganti Kopi Joss, Nescafe. Rasa kopinya tak kalah kuat. "I need a cup of coffe to make me comfort"."]
Akun sosial media penulis:
Facebook: https://wwww.facebook.com/akangyanto
Twitter: @CoretanMasDede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H