Pada laga melawan Atletico di La Liga, taktik ini pun terlihat. Dan hasilnya adalah gol Karim Benzema. Artinya, Real Madrid mungkin bisa melakukan hal serupa, meskipun ini juga 50-50.
Karena, lini depan PSG levelnya kelas atas dibanding Inter dan Atletico. Bahkan, dengan keberadaan Angel Di Maria pada formasi tiga penyerang depan justru membuat permainan Lionel Messi dan Kylian Mbappe lebih baik.
Hanya saja, apakah PSG akan bermain dengan penguasaan bola dominan atau "membagi bola"? Pertanyaan ini juga patut dilayangkan ke Real Madrid dengan pilihan yang dibalik, yaitu akan "membagi bola" atau menguasai bola.
Dengan pertanyaan begitu, sudah jelas bahwa pertemuan antara PSG vs Real Madrid sangat sukar diprediksi. Ini juga membuat pertandingannya menjadi menarik.
Dua klub yang sebenarnya punya peluang melaju ke semifinal, tetapi sudah harus saling baku hantam di babak 16 besar. "Semifinal kepagian".
Lalu, jika kembali pada konteks pengundian, maka secara pemahaman umum, akan menghadirkan istilah untung dan rugi. Ada pihak yang beruntung dan ada pihak yang merugi.
Hal ini pula yang bisa terjadi pada sepak bola yang kali ini fokusnya adalah pengundian ulang di babak 16 besar Liga Champions.
Kira-kira, dari 16 klub tersebut, siapa yang paling beruntung?
Pertama, Bayern Munchen. Meskipun, saya menganggap klub ini tidak akan peduli dengan siapa pun lawannya, tetapi hasil pengundian ulang ini jauh lebih menguntungkan Bayern dibanding hasil sebelumnya.
Memang, Salzburg punya gaya bermain ala klub Jerman, yang punya determinasi tinggi. Tetapi, Bayern masih diuntungkan dengan kualitas individu pemain Salzburg yang di bawah rata-rata pemain Bayern, bahkan masih di bawah rata-rata pemain Atletico.
Kedua, Chelsea. Hanya klub ini yang hasil pengundiannya tidak berubah meski sudah diulang.