Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kemenangan Perdana Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 yang Belum Memuaskan

10 Desember 2021   14:43 Diperbarui: 11 Desember 2021   11:26 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik waktu penuh. Sumber: via Google/search: AFF Suzuki

Kamboja juga cenderung membiarkan para pemain Indonesia menguasai bola sampai melewati area tengah lapangan. Artinya, Kamboja menerapkan pertahanan garis bawah, alih-alih melakukan tekanan dengan garis tinggi.

Imbasnya, Indonesia mampu membangun serangan dan mengarahkan bola ke area kotak penalti Kamboja. Jika nahas, bola itu bisa saja langsung mengarah ke gawang. Kalau sedikit beruntung, bola akan dapat diblok namun menjadi sepak pojok.

Di sinilah, Indonesia kembali mencetak gol dan seperti gol pertama, Rachmat Irianto mampu mencetak gol lewat sundulan. Bedanya, hanya ada di titik sepak pojok dan pengeksekusi sepak pojok, yaitu Pratama Arhan.

Unggul tiga gol, Indonesia bukannya makin mengintimidasi lawan, justru menurunkan tempo permainan. Mereka juga "menyerahkan" permainan ke Kamboja.

Akibatnya, Kamboja mampu memperkecil ketertinggalan dengan memanfaatkan sepak pojok juga. Skor 3-1 menutup paruh pertama.

Di sinilah, penonton mulai bisa melihat pembuktian dari pernyataan Ryu Hirose. Permainan Kamboja di 15 menit terakhir babak pertama memperlihatkan kemampuan Kamboja dalam menguasai bola dan membangun serangan dari bawah.

Pada babak kedua, pemandangan serupa terjadi. Dan justru makin terlihat jelas, karena giliran Indonesia yang bertahan dengan garis rendah.

Operan-operan pendek pemain Kamboja bisa dikatakan ciamik. Hanya saja, operan akhirnya yang sulit membuahkan gol, karena penempatan pemain dan penyelesaian akhir yang tidak tepat.

Meski begitu, Kamboja sebenarnya sudah menyalakan alarm kepada Indonesia. Hanya saja, Indonesia terlihat seperti kurang waspada.

Jika ada yang menyatakan bahwa pergantian pemain Indonesia menyebabkan permainan Indonesia mengalami penurunan, sepertinya tidak seratus persen tepat. Justru, sepertinya ini karena perubahan taktik dan penurunan stamina.

Taktik di babak pertama, terutama pada 30 menit awal, Indonesia bermain dengan penekanan tinggi. Permainan Kamboja tidak berkembang karena penguasaan bola mereka terus diganggu sejak garis bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun