Faktor pengalaman tinggi dan CV mentereng di Indonesia membuat Jacksen segera menjadi pelatih, meski harus di Liga 2. Persis menjadi labuhan barunya pada 27 November.
Perpisahan Jacksen dengan Persipura dalam kalender musim kompetisi bisa dicatat sebagai yang ketujuh dari drama pemecatan pelatih di Liga 1. Tetapi, kalau ditarik ke sebelum kompetisi dimulai, ada pelatih lain yang lebih dulu angkat kaki.
Dia adalah Dragan Djukanovic. Pelatih asal Serbia itu memilih pergi dari PSIS pada 10 Agustus. Kemungkinan, ada efek dari kekhawatiran jika kompetisi kembali ditunda, maka lebih baik bekerja di kompetisi yang jelas akan berlangsung.
Artinya, Liga 1 musim ini dengan masih berada di pekan laga ke-14, sudah "menumbalkan" delapan pelatih. Angka yang sangat besar untuk kompetisi yang seharusnya masih ramah dibandingkan kompetisi elit di Eropa.
Faktor nilai kompetisi Liga 1 yang masih belum sepenuhnya bisa tembus ke Liga Champions Asia adalah salah satu tolok-ukurnya. Juara Liga 1 musim ini saja masih hanya bisa berkompetisi di Piala AFC.
Kemudian, Liga 1 masih bisa diintervensi oleh hal-hal non-teknis, seperti pemilu dan bulan Ramadan. Untuk pemilu, ini sudah berkali-kali dan banyak orang memprotes kompetisi yang mengalah dari ajang politik praktis tersebut.
Tentu, bukan saat hari H, melainkan saat masa kampanye politik terjadi. Biasanya, ada saja pertandingan ditunda karena kekhawatiran terjadinya situasi yang tidak diinginkan jika pertandingan tetap berlangsung.
Padahal, semua negara (hampir) pasti ada pemilu. Termasuk Inggris dengan pemilihan anggota parlemen. Tetapi, apakah EPL harus libur?
Kalau untuk jeda Ramadan dan Hari Raya, sebenarnya saya sepakat. Tetapi, cukup dengan jeda sepekan awal Ramadan dan sepekan akhir Ramadan yang dilewati pula dengan Idul Fitri.
Kalau Ramadan ada 4 pekan, maka dua pekan di tengahnya masih bisa digunakan untuk berkompetisi. Tentu saja, pertandingannya harus digelar pasca tarawih, alias pukul 20.00 waktu setempat.