Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Nandini, Lea Palermo, dan Mimpi Buruk yang Menghantui Pebulu Tangkis

15 Oktober 2021   01:01 Diperbarui: 15 Oktober 2021   12:29 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohammad Ahsan yang sekarang mulai melakukan lompatan smash dengan kaki sejajar melayang. Dulu, dia seperti Kevin. Sumber: Antara/Sigid Kurniawan

Ketika tangan berusaha mengayun ke salah satu sisi, tubuh juga akan cenderung berbelok. Dan kaki akan reflek mencari titik mana yang kehilangan keseimbangan saat di udara, maka ketika mendarat, kaki itulah yang harus menumpu terlebih dahulu.

Berhubung, para pebulu tangkis dominan bertangan kanan, cedera lutut yang sering dialami juga biasanya di kaki kiri. Karena, kaki kirilah yang paling sering mendarat terlebih dahulu dibanding kaki kanan.

Logikanya sama seperti saat kita yang berjalan biasa, gerakan kaki dan tangan selalu bersebelahan, tergantung mana yang bergerak terlebih dahulu. Kalau kaki kiri yang maju, tangan kanan yang maju.

Di dalam hal pendaratan pun begitu. Mana tangan yang bergerak ke atas, maka kaki sebelahnya yang akan ada di bawah.

Seperti ketika akan melakukan pukulan dengan tangan kanan, biasanya tangan kiri akan melakukan gerakan ancang-ancang terlebih dahulu. Maka, kaki kiri yang terangkat dahulu, baru ketika tangan kanan sedang melakukan pukulan, kaki kanan yang terangkat. Di situlah, peran kaki kiri mencari pijakan.

Lalu, apakah cedera lutut bisa dihindari atau menghilang dari keseruan permainan bulu tangkis?

Tentu saja tidak. Cedera lutut ibaratnya sudah melakukan tanda tangan "MoU" tanpa batas waktu dengan bulu tangkis. Ini seperti cedera engkel dan hamstring yang sering terjadi pada sepak bola.

Sekalipun pebulu tangkis bisa mencegah, kecenderungannya masih sedikit untuk bisa dikatakan bebas dari bayang-bayang potensi cedera lutut. Bahkan, mungkin pemain yang bebas dari cedera lutut adalah pemain yang belum mengeluarkan kualitas terbaiknya.

Carolina Marin kembali cedera lutut pasca tampil bagus di Thailand, dan harus absen di Olimpiade Tokyo 2020. Sumber: Instagram.com/@carolinamarin
Carolina Marin kembali cedera lutut pasca tampil bagus di Thailand, dan harus absen di Olimpiade Tokyo 2020. Sumber: Instagram.com/@carolinamarin

Sama halnya bagi pebalap (sepeda) motor yang belum pernah jatuh, mungkin dia akan sulit mengetahui batas terkuat dari motornya. Maka, ketika dia sudah pernah jatuh, dia akan tahu di mana batas kemampuan motornya--seperti yang sering dilakukan Marc Marquez saat latihan bebas di MotoGP.

Hukum itu juga berlaku di bulu tangkis. Meskipun terlihat horor, apalagi bagi penonton yang niatnya hanya ingin mencari hiburan lewat pertandingan olahraga, momen melihat pebulu tangkis mengalami cedera lutut akan membayangi setiap pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun