Dua pembalap yang wajar dapat lolos dari kegigihan Aleix, karena mereka punya karakteristik mesin berbeda dan punya strategi yang berbeda pula. Dari sinilah, kita bisa menemukan adanya dua faktor krusial yang dapat membuat beberapa pembalap merasakan happy ending di Silverstone.
Faktor pertama, siapa yang sabar, potensi meraih hasil terbaik akan lebih besar. Faktor ini sangat berlaku bagi Alex Rins.
Dia sebenarnya salah seorang pembalap yang sangat bertalenta, tetapi seringkali terhadang oleh kekurangsabaran yang berujung pada kecelakaan dan nirpoin. Ini yang membuat dia terlihat gagal tampil lebih baik dari Mir di musim lalu dan bisa saja musim ini.
Rins saat ini baru mengumpulkan 64 poin. Dia harus memenangkan lima sisa balapan untuk dapat mencapai nilai maksimal 189.
Tetapi, itu diprediksi tidak mampu untuk menyalip posisi Mir, karena Mir sudah punya 141 poin. Tanpa kemenangan di sisa seri musim ini, Mir bisa tetap finis di atas Rins.
Bahkan, dengan pencapaian maksimal Mir finis kedua di tiap balapan, dia sudah pasti finis terbaik sebagai pembalap Suzuki di akhir musim 2021. Artinya, kehebatan Rins belum cukup untuk menggeser Mir sebagai pembalap terbaik Suzuki.
Namun, dengan apa yang dia raih di Silverstone setidaknya bisa menyadarkan dirinya bahwa kesabaran itu penting untuk dapat tampil kompetitif di MotoGP.
Pembalap lain yang bisa meraih hasil bagus dengan faktor ini tentu Jack Miller. Memang, dia gagal podium, tetapi finis keempat sudah sangat baik, mengingat pembalap Ducati lainnya tertinggal jauh di belakang.
Miller pun seperti Rins. Kadang bagus, kadang tidak. Ini karena Miller juga cenderung kesulitan mengelola kesabaran. Ketika dia merasa lebih kencang dari pembalap lain, kadang dia tidak menunggu waktu yang tepat untuk menyalip.