Bahkan, adik Marc, Alex Marquez juga bisa finis di atasnya. Karena, saat ini, permasalahan besar yang dihadapi Marc Marquez adalah dirinya sendiri. Marc Marquez saat ini adalah pembalap yang cenderung cepat hilang kendali.
Itu juga yang menjadi alasan Marquez bisa jatuh empat kali dan gagal finis. Bahkan, sebenarnya, dia juga jatuh di balapan Austria walau akhirnya bisa melanjutkan balapan dan meraih satu poin.
Kenahasan Marc Marquez sepertinya menjadi berkah bagi pembalap lain, karena selain dirinya yang menghilang dari trek, Jorge Martin juga hilang dari trek. Hilangnya dua pembalap ini setidaknya mengurangi jumlah pembalap kuat di baris depan.
Itu yang kemudian juga dimanfaatkan dengan baik oleh pembalap lain. Salah satunya adalah Aleix Espargaro. Dia berhasil mengisi posisi kedua dan cukup lama berada di belakang adiknya.
Begitu pula dengan Quartararo, Francesco Bagnaia, Jack Miller, dan duo Suzuki yang perlahan nan pasti merangsek ke depan.
Tetapi, kali ini angin bagus ada di pihak Rins. Pengalaman di Silverstone 2019 seperti memberi tambahan kepercayaan diri lebih kepada Rins.
Selain itu, secara teknis, Rins juga memilih ban yang tepat, yaitu Medium-Medium. Berbeda dengan Mir yang menggunakan ban Soft-Medium. Inilah mengapa, Mir awalnya dapat menyaingi Bagnaia dan Miller.
Namun, seiring berjalannya waktu, justru Rins yang lebih cepat. Dia pula yang kemudian dapat menggerus jarak dengan pembalap di depannya, yaitu Aleix Espargaro.
Aleix adalah pembalap yang paling mungkin dikejar, karena Quartararo sudah berhasil melarikan diri pasca menaklukkan Pol Espargaro.
Pol yang awalnya sangat cepat di awal balapan, seiring berjalannya putaran demi putaran justru mulai keteteran. Dia harus rela disalip oleh kakaknya, Rins, dan Jack Miller.