Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjadi Penulis pun Seperti Menjadi Atlet

19 Agustus 2021   20:28 Diperbarui: 23 Agustus 2021   09:05 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persediaan utama menulis, selain camilan. Sumber: Pexels/Mikhail Nilov

Kalau Lukaku berhasil mencapai impiannya, termasuk dapat membela tim nasionalnya, berbeda dengan saya yang bisa dikatakan tinggal angan-angan belaka. Jangankan menjadi pemain profesional di Premier League, Barcelona, hingga membela timnas, menjadi pesepak bola profesional di Indonesia saja tidak kesampaian.

Lalu, apakah saya sedih?

Dulu, iya. Saya kalau tidak mengaku sedih, pasti saya sedang naif.

Bahkan, seingat saya kesedihan itu masih menjalar sampai setamat SMA. Karena, di masa itulah saya mulai merasakan betul yang namanya krisis identitas di fase remaja.

Saat itu, saya masih belum tahu akan menjadi siapa setelah lulus sekolah. Apakah menjadi karyawan toko, pekerja di warung kopi, penjual makanan, atau apa lagi?

Ilustrasi pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan keramahan. Sumber: Pexels/Kampus Production
Ilustrasi pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan keramahan. Sumber: Pexels/Kampus Production

Yang pasti, saat itu saya merasa semua pekerjaan yang umum dikerjakan banyak orang di sekitar saya adalah bukan kemampuan saya. Keinginan mencoba memang ada, tapi saya sering tertahan dengan pertanyaan apakah saya mampu?

Memang, terlihat seperti terlalu cepat membatasi diri. Namun, yang saya pikirkan adalah kemampuan orang bisa keluar ketika orang tersebut juga percaya diri untuk melakukannya. Kalau orang itu tidak merasa percaya diri, imbasnya menjadi tidak baik ke pekerjaan yang dilakukannya.

Itulah kenapa, kemudian, saya terus mencoba mencari jalan lain yang lebih memungkinkan dalam membuka potensi saya. Sampai akhirnya, tibalah saya dalam dunia yang bernama kepenulisan.

Ilustrasi menulis. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi menulis. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko

Mungkin, bagi beberapa orang berpikir kalau menulis itu mudah. Karena, tidak perlu bertenaga banyak, asalkan pandai berkata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun