Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Awal yang Bagus bagi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong

4 Juni 2021   03:59 Diperbarui: 4 Juni 2021   08:43 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, skuad timnas saat ini adalah skuad yang dipilih berdasarkan tingkat kebugaran yang terbaik di Indonesia. Ini seperti menjawab pertanyaan yang selama ini mengudara, yaitu tentang degradasi penampilan para pemain Indonesia di level senior.

Padahal, di level junior, Timnas Indonesia terlihat sangat spartan. Namun, ketika di level senior, para pemain terlihat mudah loyo.

Itulah kenapa, pemilihan pemain kali ini cenderung tidak membawa pemain-pemain berpengalaman seperti Beto Goncalvez, Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, bahkan Andritany. Artinya, Shin Tae-yong seperti mengikis habis generasi yang punya potensi mudah lelah dengan generasi yang masih belum cepat lelah.

Selain itu, Shin Tae-yong juga bisa dikatakan sedang didukung dengan situasi. Situasi itu bernama pandemi.

Pandemi Covid-19 membuat kompetisi di Indonesia mandek. Berhentinya kompetisi di Indonesia membuat cukup banyak pemain potensial dari Indonesia pergi ke liga lain.

Eropa, Asia Tenggara, Asia Timur, hingga Australia kemudian menjadi destinasi menarik bagi pemain-pemain Indonesia yang ternyata juga dapat dipanggil Shin Tae-yong. Egy, Witan, Asnawi, Abi, hingga Ryuji adalah pemain-pemain yang akhirnya mendapatkan kesempatan belajar sepak bola yang lebih benar.

Itu yang kemudian bisa saja menjadi salah satu faktor tentang mengapa permainan timnas saat ini terlihat seperti lebih tertata dan tidak mudah jatuh mentalnya. Secara fisik dan teknik juga terlihat berbeda dari sebelumnya.

Seperti Egy dan Witan yang mulai terlihat seperti pemain kecil khas Eropa. Walau tidak tinggi besar, tapi sangat terlihat ada otot-otot yang menunjang daya tahan mereka di atas lapangan.

Begitu juga pada teknik permainan. Asnawi dan Abi terlihat sudah menunjukkan kelasnya sebagai bek kanan dan gelandang bertahan.

Asnawi yang sekarang, terlihat tidak sembrono dalam mengambil risiko di lini pertahanan sendiri. Kemudian, Abi terlihat tidak grogi dalam menguasai bola dan membantu Evan Dimas mengoordinasi permainan.

Itulah yang kemudian dapat kita ambil sebagai hikmah dari kemacetan kompetisi di Indonesia. Ternyata, malah dapat membuat para pemain terbaik kita mendapatkan kesempatan "beruji nyali" di level yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun