Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal Memang Ahlinya Senam Jantung

22 Maret 2021   14:13 Diperbarui: 22 Maret 2021   14:43 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berjalan kaki. Gambar: Pexels/Ketut Subiyanto

Bagi penggemar klub sepak bola asal Inggris, Arsenal, sepertinya tidak akan menolak judul tersebut. Bahkan, ada tiga bukti yang dapat memperlihatkan betapa Arsenal gemar mengajak penggemarnya bersenam jantung.

Bukti pertama adalah ketika Arsenal menjalani partai final Piala FA 2019/20 kontra Chelsea. Satu-satunya faktor yang membuat penggemar Arsenal sudah menyiapkan jantung untuk terus berdetak kencang sedari awal adalah nilai penting juara di kompetisi tersebut.

Jika Arsenal menang, maka mereka yang hanya bisa finis di posisi ke-8 di Premier League tetap dapat lolos ke fase grup Liga Europa 2020/21 (musim ini). Itu artinya, laga ini sangat penting bagi Arsenal.

Berbeda dengan Chelsea yang sudah memastikan diri dapat berpartisipasi di Liga Champions. Namun, tentu tidak ada tim yang ingin kalah di final setelah perjuangan selama menuju ke puncak. Tinggal melangkah beberapa meter ke trofi, maka kenapa tidak untuk berusaha menang?

Hasrat juara pun sempat terlihat pada kubu Chelsea. Bahkan, mereka berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol Christian Pulisic.

Kejutan terhadap jantung penggemar Arsenal sudah resmi dimulai. Dagdigdug, terus begitu sampai kemudian gol penyama kedudukan berhasil tercipta.

Skor 1-1 masih sangat belum aman. Dan, sebisa mungkin Arsenal menghindari momen adu penalti. Setidaknya itu yang diinginkan penggemar Arsenal agar tidak semakin dagdigdug.

Hingga akhirnya, momen yang sangat diharapkan penggemar Arsenal tiba. Gol kedua yang berhasil dicetak kapten dan penyerang andalan, Pierre-Emerick Aubameyang. Skor berubah menjadi 2-1, dan Arsenal sukses mengantongi tiket bermain di Eropa lagi.

Yeah!

Tapi, jangan lega dulu. Karena, ada bukti kedua yang membuat penggemar Arsenal kembali harus bersenam jantung.

Ada laga krusial yang harus dilakoni Arsenal di fase 32 besar Liga Europa musim ini yang sempat membuat penggemarnya dagdigdug. Laga itu adalah saat bertemu Benfica.

Seolah-olah kita seperti dihadapkan pada ciri khas klub asal Portugal di musim ini yang terlihat sangat sulit untuk ditaklukkan di kompetisi Eropa. Tentu, kita tahu selain Benfica, ada FC Porto.

Mereka juga ulet, dan terbukti mampu lolos dari fase grup Liga Champions. Bahkan, ketika tulisan ini dibuat, kita juga sudah tahu bahwa Porto mampu memulangkan klub kuat asal Italia, Juventus di fase 16 besar.

Benfica pun demikian. Terlihat lebih rumit dari klub-klub yang pernah dihadapi Arsenal kala di fase grup. Mereka tidak gentar menghadapi Arsenal, meski harus ditahan imbang 1-1 di laga pertama (19/2).

Ketika giliran menjadi tim tandang--laga sebenarnya digelar di markas Olympiakos, Benfica berani beradu taktik. Mereka tidak hanya kuat dalam membendung serangan Arsenal, namun juga tahu bagaimana cara membobol gawang Arsenal.

Laga yang awalnya akan terlihat mudah untuk Arsenal, karena mampu unggul 1-0 di babak pertama, justru menjadi gejolak kekhawatiran. Benfica ternyata mampu berbalik unggul 1-2.

Saat itulah senam jantung bagi penggemar Arsenal dimulai. Dagdigdug, dagdigdug, sampai akhirnya gol Kieran Tierney tercipta.

Gol 'KT' sukses membuat Arsenal punya kesempatan untuk menang. Itulah satu-satunya cara agar dapat lolos.

Karena, jika skor hanya 2-2, maka Arsenal akan tersingkir. Mereka kalah agregat gol tandang. Arsenal hanya mencetak 1 gol di laga tandangnya, sedangkan Benfica mencetak 2 gol di laga tandangnya.

Ini seperti yang sudah sempat dibahas di artikel ini (klik warna biru). Silakan diintip juga.

Beruntung, Arsenal berhasil mencapai target. Lewat gol Aubameyang, Arsenal sukses mengakhiri perlawanan Benfica. Skor menjadi 3-2, dan agregat menjadi 4-3.

Yeah! Sekali lagi, akhir yang indah dari episode dagdigdug-nya para penggemar Arsenal malam itu.

Namun, momen senam jantung tidak berhenti. Arsenal kembali menghadirkan bukti ketiga tentang betapa gemarnya mereka mengajak penggemar untuk turut merasakan sensasi "berolahraga".

Tepat! Berolahraga juga identik dengan mengajak jantung bekerja lebih banyak daripada duduk, apalagi rebahan. Itulah mengapa, ketika menonton Arsenal, bagi penggemarnya, itu juga mirip saat berolahraga. Jantungnya juga bekerja lebih banyak daripada saat menonton laga lain.

Bukti ketiga datang pada laga terbaru Arsenal, yaitu saat bertandang ke markas West Ham United (21/3). Laga yang merupakan lanjutan pekan Premier League itu juga menghadirkan momen senam jantung.

Bahkan, Arsenal dipaksa tertinggal 3 gol terlebih dahulu, sebelum Thomas Soucek yang sedang naik daun--akibat keterkaitannya dengan Slavia Praha--mencetak gol bunuh diri. Uniknya, jarak antara gol yang ia cetak ke gawang Leno (kiper Arsenal) dengan gol yang dicetak ke gawang Fabianski (rekannya) hanya 6 menit.

Salah satu momen gol bunuh diri yang dilakukan pemain West Ham. Gambar: Pool via Reuters
Salah satu momen gol bunuh diri yang dilakukan pemain West Ham. Gambar: Pool via Reuters
Bisa dikatakan Soucek mengalami kiasan populer 'from hero to zero'. Karena, tidak menyangka juga bahwa skor 3-1 kemudian dapat menjadi 3-3. Bahkan, seandainya akurasi tembakan Arsenal lebih bagus, bisa saja malah dapat berbalik unggul, dan tuan rumah akan semakin tersedu-sedu.

Entah, mana yang paling beruntung. Namun, yang pasti, skor 3-3 terasa lebih baik daripada 3-1 atau 3-2 bagi Arsenal dan penggemarnya. Dan, untuk ketiga kalinya (versi tulisan ini) penggemar Arsenal harus merasakan kelegaan setelah bersenam jantung.

Benar, imbang dengan imbalan 1 poin lebih berarti daripada kalah. Karena dengan momen persaingan yang sedang sengit seperti sekarang, poin adalah harga mati.

Ditambah dengan faktor pertemuan dengan sesama pesaing menuju kompetisi Eropa, maka Arsenal jelas perlu meraih poin semaksimal mungkin. Hasil ini pula yang akan membuat Arsenal tetap pada energi yang tinggi, bahwa selepas jeda internasional, mereka tetap dapat melanjutkan gelora tersebut.

Kali ini, penggemar Arsenal boleh beristirahat sejenak sampai awal pekan bulan April (4/4). Sembari berharap bahwa Arsenal tidak sering mengajak penggemarnya bersenam jantung. Namun, kalau akhirnya menjadi bagus, tidak masalah.

O ya, bagi penggemar Arsenal dan juga bagi penggemar klub bola lainnya--yang klubnya hobi mengajak penggemar bersenam jantung, jangan lupa untuk memperhatikan kiat-kiat dalam menjaga kesehatan jantungnya.

Sama seperti para pemain bola, kita juga perlu berolahraga. Minimal, berjalan kaki setiap hari jangan ditinggalkan. Entah, 10 meter, 20 meter, 100 meter, atau bahkan 1 kilometer secara kumulasi jika sudah terbiasa.

Ilustrasi berjalan kaki. Gambar: Pexels/Ketut Subiyanto
Ilustrasi berjalan kaki. Gambar: Pexels/Ketut Subiyanto
Selain itu, tidur cukup juga penting. Kalau harus begadang saat akhir pekan atau saat ada pertandingan, dan mempunyai pekerjaan yang waktu bekerjanya fleksibel, maka jangan segan untuk tetap memiliki durasi tidur 7 jam per hari.

Kalau soal makan, usahakan mengenali kemampuan dan kebutuhan tubuh. Biasanya, tubuh kalau merasa kurang asupan energi, pasti memberikan tanda-tanda.

Seperti, kepala pusing, mata masih buram meski sudah beberapa menit bangun, juga persendian kurang nyaman. Itu adalah pertanda bahwa setelah bangun, kita harus segera memberi asupan makanan yang sekiranya dapat membangkitkan energi dalam tubuh.

Minum teh hangat tawar, bagus. Namun sebelum itu, awali minum air putih. Setelahnya, baru bisa melakukan aktivitas sarapan.

Setelah sarapan, tubuh bisa digunakan lagi untuk beraktivitas atau bekerja. Artinya, sebagai penggemar bola, apalagi yang klubnya sering mengajak jantung dagdigdug, juga perlu memperhatikan kesehatan pascapertandingan.

Bahkan, kalau perlu, absen menonton pertandingan juga bisa dilakukan jika terasa masih belum nyaman untuk menonton lagi. Karena, kesehatan tetaplah nomor satu dibandingkan hobi.

Kira-kira beginilah ulasan yang dapat dibagikan, yang mungkin bisa bermanfaat bagi penggemar Arsenal, maupun bagi penggemar klub-klub bola yang hobi mengajak penggemarnya "bermain bersama". Kalah, menang, atau seri, tetaplah semangat mendukung klubnya.

Yakinlah bahwa hasil dalam pertandingan itu bukan akhir dari segalanya. Besok, lusa, atau beberapa waktu ke depan, masih ada harapan yang patut dipancangkan kuat-kuat.

Malang, 22 Maret 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Kompas.com, Detik.com, dan Bola.net.

Tersemat: Kompasiana.com dan Mediaindonesia.com.

Tips sehat: Halodoc.com, Alodokter.com, dan P2ptm.kemkes.go.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun